Berita Rohil
Banjir di Rohil Melanda Dua Desa, Warga Terpaksa Mengungsi
Sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di Rohil yang terjadi di dua desa.
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, BATU HAMPAR – Sekitar 200 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di Rohil yang terjadi Kepenghuluan Bantayan Dan Bantayan Baru, Kecamatan Batu Hampar, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau.
Warga pun terpaksa mengungsi di 3 titik posko banjir atau tenda pengungsian yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Rohil, pihak kecamatan dan kepenghuluan.
Berdasarkan pantuan Tribun Pekanbaru, Rabu (28/12/2022) siang, situasi debit air di Kepenghuluan Bantayan Baru tepatnya di Dusun Tunggal Rahayu masih cukup tinggi hampir selutut orang dewasa.
Sejumlah warga khususnya para bapak – bapak atau laki-laki masih bertahan di rumah mereka yang terendam banjir untuk menjaga harta benda sembari melaksanakan aktifitas sehari-hari seperti berkebun.
Namun mayoritas warga sudah mengungsi ke posko atau pengungsian yang sudah di siapkan oleh pihak terkait.
Ketua RW 01 Dusun Tunggal Rahayu, Iskandar menjelaskan, hampir 90 persen warga terpaksa mengungsi karena debit air masih cukup tinggi sekitar 40 – 60 cm.
“Air sudah mulai surut dari dalam beberapa hari ini, tapi warga masih belum kembali ke rumah karena masih ada kemungkinan debit air naik kembali,” ujar Iskandar
Menurut Iskandar, kondisi banjir ini sudah terjadi sekitar 2 bulan akibat curah hujan tinggi yang akhirnya juga menjebol tanggul PT. Sindora Seraya yang beroperasi di sekitar lingkungan warga tersebut.
“Beberapa hari lalu disaat puncaknya, debit air di sini hampir 1 meter di permukiman warga ini. Karena tingginya air, kami harus naik sampan untuk beraktifitas, warga pun mengungsi,” tuturnya.
Mewakili masyarakat, Iskandar berharap pemerintah dan pihak terkait melakukan normalisasi parit atau kanal yang dangkal sebagai solusi banjir.
Sementara itu, Bupati Rohil Afrizal Sintong menginstruksikan OPD terkait, Camat dan Datuk Penghulu untuk berperan aktif membantu warga yang menjadi korban banjir.
“Pemerintah harus memastikan warga korban banjir dapat terlayani secara maksimal, baik itu dalam memenuhi kebutuhan makanan, pengobatan hingga sarana lainnya,” ujar Bupati yang belum lama ini juga mengunjungi posko pengungsian korban banjir di Kepenghuluan Bantayan.
Bupati menambahkan, pemerintah telah mengerahkan empat alat berat untuk menormalisasi sungai bantaian sebagai langkah menurunkan debit banjir.
“Masyarakat diimbau agar tetap waspada saat beraktifitas di dalam kondisi banjir,” pungkasnya.
Untuk diketahui, saat warga bertahan di posko dengan bantuan sembako yanh diberikan oleh Baznas, Dinas Sosial dan organisasi masyarakat dan pihak terkait lainnya. UPT Puskesmas Bantayan juga mendirikan posko penanggulangan banjir bagi warga pengungsi. (Tribunpekanbaru.com/T. Muhammad Fadhli).
