Kasus Campak Merebak di Riau
Kenali Penanganan Awal dan Cara Mencegah Campak
Jika muncul gejala campak seperti sesak, kejang, atau dehidrasi parah, penderita harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan
dr. Ade Fajri Kurnia, MH, Dosen Fakultas Kedokteran UMRI dan Sekretaris IDI Wilayah Riau
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU -- Hal pertama yang selalu saya tekankan ketika menghadapi pasien dengan gejala campak adalah segera melakukan penanganan awal di rumah. Langkah penting tersebut meliputi istirahat total, menjaga asupan cairan agar tidak dehidrasi, serta mengontrol demam dengan obat penurun panas yang aman.
Jika muncul gejala berat seperti sesak, kejang, atau dehidrasi parah, penderita harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis. Penanganan dini sangat menentukan agar kondisi tidak memburuk.
Campak atau measles adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus paramyxovirus. Penyakit ini bukan sekadar ruam merah di kulit, tetapi infeksi sistemik yang dapat menyerang seluruh tubuh. Campak ditularkan melalui udara, terutama dari percikan ludah atau batuk penderita. Itulah sebabnya, penyakit ini sangat mudah menular di lingkungan padat atau tertutup seperti rumah, sekolah, atau tempat kerja.
Gejala campak biasanya muncul 10 hingga 14 hari setelah seseorang terpapar virus. Awalnya, penderita mengalami demam tinggi, diikuti batuk, pilek, dan mata merah. Setelah itu muncul ruam merah yang dimulai dari wajah, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Kadang-kadang juga muncul bercak putih kecil di dalam mulut (dikenal sebagai Koplik spot) yang menjadi tanda khas campak.
Sebagian masyarakat masih menganggap campak sebagai penyakit ringan yang akan sembuh sendiri. Padahal, jika tidak ditangani dengan baik, campak bisa menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi telinga, pneumonia, hingga radang otak (ensefalitis). Kondisi ini sangat berbahaya, terutama bagi anak-anak yang belum memiliki kekebalan tubuh kuat atau belum mendapat vaksin.
Ruam pada campak memiliki ciri khas tersendiri. Awalnya berupa bintik kecil kemerahan yang menyatu menjadi bercak luas. Ruam ini biasanya muncul setelah gejala demam mulai menurun, dan sering kali membuat kulit terasa gatal dan panas. Walau tampak ringan, ruam ini adalah tanda bahwa virus sedang aktif melawan sistem kekebalan tubuh.
Penting untuk diingat bahwa penularan campak sangat tinggi. Seseorang bisa tertular hanya dengan berada di ruangan yang sama dengan penderita selama beberapa jam, karena virus dapat bertahan di udara.
Itulah sebabnya, isolasi dan pencegahan penularan sangat penting. Jika ada anggota keluarga yang positif campak, sebaiknya ia beristirahat di ruangan terpisah dan tidak berinteraksi langsung dengan anak kecil atau orang dengan daya tahan tubuh lemah.
Sampai saat ini, tidak ada obat khusus untuk membunuh virus campak, karena tubuhlah yang akan membentuk kekebalan secara alami. Namun perawatan yang tepat dapat membantu meringankan gejala dan mencegah komplikasi. Pemberian vitamin A misalnya, terbukti membantu mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko kebutaan akibat infeksi pada mata.
Langkah pencegahan yang paling efektif adalah melalui vaksinasi campak atau vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella). Vaksin ini diberikan pada anak sejak usia 9 bulan dan diulang sesuai jadwal imunisasi.
Dengan vaksinasi, tubuh akan membentuk kekebalan yang melindungi seumur hidup. Vaksin bukan hanya melindungi individu, tetapi juga menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) agar penyebaran penyakit dapat ditekan.
Selain vaksin, perilaku hidup bersih juga berperan penting. Jaga etika batuk dan bersin, cuci tangan dengan sabun, dan hindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit. Bila ada anak atau anggota keluarga yang demam tinggi disertai ruam merah, segera konsultasikan ke dokter, jangan hanya diobati dengan ramuan atau asumsi sendiri.
Masyarakat juga perlu memahami bahwa penyakit menular seperti campak bisa dicegah dengan kedisiplinan dan kepedulian bersama. Tidak hanya tanggung jawab orang tua, tetapi juga sekolah, tenaga kesehatan, dan seluruh lapisan masyarakat untuk memastikan anak-anak mendapat imunisasi lengkap.
Pencegahan jauh lebih murah dan mudah daripada pengobatan. Jangan menunggu wabah datang baru khawatir. Mulailah dengan hal sederhana, vaksinasi, menjaga kebersihan, dan mengenali gejala sejak awal. Dengan begitu, kita bisa melindungi generasi muda dari penyakit campak yang sebenarnya bisa dicegah dengan sangat efektif. (Tribunpekanbaru.com/Alexander)
| RS PMC Terima Rujukan Pasien Campak dari Rumah Sakit Lain |
|
|---|
| Sepanjang 2025 Bengkalis Temukan 5 Kasus Campak di Beberapa Kecamatan |
|
|---|
| Kasus Campak di Riau Capai 1.042, Pekanbaru Tertinggi, Ini Rincian Lengkapnya |
|
|---|
| Cegah Penularan Campak Sejak Dini, Dinkes Pekanbaru Imbau Orangtua Bawa Anak Imunisasi ke Puskemas |
|
|---|
| 2 Kasus Campak Selama Oktober 2025 di RSUD Bengkalis, Masih Berstatus Suspek |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.