Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Islamofobia

Kelompok Radikal di Belanda Robek dan Injak-injak Al Quran Sebelum Membakarnya

Di akun Instagramnya, Edwin Wagensveld kerap memposting narasi anti Islam dan dukungannya terhadap LGBT.

Instagram edwin_wagensveld
Edwin Wagensveld injak Quran dan merobeknya sebelum membakarnya 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Arab Saudi mengutuk keras tindakan ekstremis yang menginjak-injak dan merobek salinan Alquran di dekat Parlemen di Den Haag, Belanda.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi dalam pernyataan Twitternya kemarin mengatakan bahwa tindakan tersebut dianggap provokatif bagi jutaan umat Islam di seluruh dunia.

Aksi itu dilakukan pemimpin Kelompok Ekstremis Pegida (Patriotic Europeans Against the Islamization of the West) Belanda, Edwin Wagensveld, Minggu pekan lalu.

Baca juga: Pembakaran Alquran di Swedia Tuai Kecaman, Turki Ogah Dukung Swedia Masuk NATO

Tindakan provokatif kelompok yang mengatasnamakan Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat itu menyusul pembakaran kitab suci di depan kedutaan Turki untuk Swedia di Stockholm pada Sabtu lalu oleh ekstremis sayap kanan dan politisi Denmark-Swedia Rasmus Paludan.

Edwin Wagensveld dan kelompoknya mulai resah karena banyaknya warga Belanda yang telah memeluk Islam. 

Di akun Instagramnya, Edwin Wagensveld kerap memposting narasi anti Islam dan dukungannya terhadap LGBT.

Di instagramnya, ia juga memposting tulisan: "Saya berharap semuanya Selamat Natal, menjadikannya beberapa hari yang indah dan menyenangkan" tulisnya.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengatakan, sikap mereka tegas dan menyerukan untuk menyebarkan nilai-nilai dalam dialog, saling toleransi dan menolak unsur kebencian dan ekstremisme.

Sementara itu, Departemen Tertinggi Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi juga mengutuk aksi ekstrimis di Tanah Air.

Departemen dalam pernyataannya kemarin juga dengan tegas menolak praktik dan tindakan apa pun yang merusak kemurnian Islam dan syariatnya.

"Tindakan semacam ini menyinggung perasaan dan, antara lain, mencemari konsep kebebasan dan nilai-nilai kemanusiaan. Kami mengutuk sekeras-kerasnya tindakan yang dilakukan dengan sengaja terhadap Alquran," katanya dilansir dari Berita Harian.

Departemen juga menekankan pentingnya nilai dialog, toleransi dan hidup bersama dan tindakan seperti itu hanya akan meningkatkan keimanan umat Islam kepada Allah dan kitab suci Alquran.

Sebelumnya, Malaysia mengecam keras aksi Islamofobia Rasmus Paludan yang membakar mushaf Alquran di Stockholm, Swedia.

Perdana Menteri, Datuk Seri Anwar Ibrahim, mengatakan Malaysia juga mendesak pemerintah Swedia untuk segera mengambil tindakan terhadap para pelaku tindakan keji tersebut dan memastikan bahwa tindakan drastis diambil di masa depan untuk menangani peningkatan Islamofobia yang mengkhawatirkan di negara yang bersangkutan.

Kemarin, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menyuarakan keprihatinannya atas berlanjutnya manifestasi intoleransi dan kebencian agama terhadap umat Islam di banyak bagian dunia dan mendesak pemerintah terkait untuk mengambil langkah-langkah untuk mengatasi Islamofobia.

( TRIBUNPEKANBARU.COM )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved