Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Gempa Turki

Update Gempa Turki, Korban Meninggal Lebih dari 1.400, 3 WNI Terluka Sudah Dirujuk ke Rumah Sakit

Turki kembali diguncang gempa, Senin (6/2/2023) siang. 1.400 orang meninggal. 3 WNI jadi korban terluka.

Editor: M Iqbal
AFP
Evakuasi korban Gempa Turki berkekuatan 7,8 Magnitudo, di Diyarbakir, in southeastern Turki. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Turki kembali diguncang gempa, Senin (6/2/2023) siang.

Gempa kedua ini berkekuatan 7,5 SR di Distrik Elbistan, Provinsi Kahramanmaras, Turki pada pukul 13.24 waktu setempat.

Dikutip dari BBC, Elbistan terletak sekitar 80 mil tepat di utara Gaziantep, tempat pusat gempa pagi ini berada.

Seorang pejabat dari Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki mengatakan, gempa itu "bukan gempa susulan" dan "independen" dari gempa pagi ini.

Setidaknya 70 kematian telah dilaporkan di Kahramanmaras setelah gempa pertama.

Berdasarkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), seperti diberitakan CNN, pusat gempa pertama terletak 23 km timur Nurdagi, Gaziantep, pada kedalaman 24,1 km.

Nurdagi sendiri berada di sepanjang perbatasan Turki-Suriah.

Oleh karena itu, gempa Turki hari ini turut terasa di Suriah.

Sementara gempa kedua, guncangan berpusat di sekitar 95 km arah utara dari pusat gempa pertama.

Berikut perkembangan terkini atau update gempa Turki hari ini:

Korban meninggal lebih dari 1.400 jiwa

Dikutip dari pemberitaan The Guardian, korban tewas gempa Turki dan Suriah mencapai lebih dari 1.400 jiwa.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan, sejumlah 912 orang meninggal dunia, 5.383 orang terluka, dan 2.818 bangunan dilaporkan runtuh.

Dia melanjutkan, pihak berwenang tidak dapat memprediksi seberapa tinggi jumlah korban sebenarnya.

Jumlah korban tersebut kemungkinan masih akan bertambah seiring dengan berlanjutnya proses pencarian dan penyelamatan oleh petugas.

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan, lebih dari 326 orang telah meninggal dan 1.042 orang terluka akibat gempa pagi tadi.

Selain angka-angka tersebut, layanan penyelamatan di barat laut Suriah, White Helmets, di daerah yang tidak dikendalikan oleh pemerintah menyebutkan, korban tewas mencapai 221 orang.

Dengan demikian, total 1.459 orang dipastikan tewas dalam gempa Turki-Suriah hari ini.

3 WNI jadi korban terluka

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban meninggal dunia dalam gempa Turki.

Kendati begitu, hingga saat ini, tercatat ada tiga WNI yang mengalami luka-luka.

"Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban meninggal dunia," ujar Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha kepada Kompas.com, Senin (6/2/2023).

Tiga orang WNI terluka tersebut, terdiri dari satu orang di Kahramanmaras dan dua orang di Hatay.

Ketiga pun telah dirujuk ke rumah sakit.

Tak hanya korban luka, sejumlah WNI di tempat terjadinya gempa, yakni Kahramanmaras, Gaziantep, harus meninggalkan apartemen.

Sebab, tempat tinggal mereka mengalami kerusakan parah. Adapun berdasarkan data Kemenlu, terdapat sekitar 6.500 WNI yang tinggal di seluruh wilayah Turki.

Dari jumlah tersebut, sekitar 500 orang tinggal di area gempa dan sekitarnya.

Sebagian besar berstatus pelajar dan mahasiswa, sedangkan sebagian lainnya adalah WNI yang menikah dengan warga setempat serta pekerja di organisasi internasional.

Salah satu gempa terbesar yang guncang Turki

Gempa Turki hari ini hampir sama dengan yang terjadi pada 1999 silam. Kala itu, gempa berkekuatan M 7,4 mengguncang Izmit dan wilayah Laut Marmara timur.

Kawasan di dekat Istanbul itu merupakan wilayah padat penduduk, hingga menewaskan lebih dari 17.000 orang.

Sementara itu, Erdogan menggambarkan hari ini sebagai bencana terburuk bagi Turki sejak 1939.

Ketika itu, gempa bumi telah menewaskan lebih dari 32.000 orang dan melukai lebih dari 100.000 orang.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com: https://www.kompas.com/tren/read/2023/02/06/193842665/update-gempa-Turki-hari-ini-lebih-dari-1400-tewas-3-wni-jadi-korban?page=all#page2.
Penulis : Diva Lufiana Putri
Editor : Inten Esti Pratiwi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved