Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ada Diskonnya, INILAH Cara Kotor Karomani Minta 'Infak' Calon Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNILA

Menurut Evi, mendengar jawaban Karomani itu dia mengaku masygul lantaran tidak memiliki uang yang banyak.

Tribunlampung.co.id/Bayu
Rektor Unila Prof Karomani 

Saat itu Karomani menjawab agar Evi mengirimkan nomor pendaftaran FR.

Setelah pengumuman kelulusan, Evi melihat ternyata putranya diterima masuk FK Unila.

"Pak Karomani WA, alhamdulilah diterima bu," kata Evi.

Temui Karomani minta diskon

Setelah pengumuman kelulusan itu juga, Kepala Biro Humas Unila Budi Sutomo menghubunginya dan mengatakan Karomani ingin bertemu.

Dalam pertemuan itu, Karomani meminta agar Evi memberikan "infak" sebesar Rp 100 juta.

Evi mengaku keberatan karena hanya memiliki uang Rp 20 juta. Lalu dia minta pengurangan.

"Kata Pak Rektor, Rp 100 juta itu sudah murah karena katanya saya masih keluarga dan dosen Unila," kata Evi.

Lantaran ketakutan jabatannya bisa dicopot, Evi pun menyetujui membayar "infak" sebesar Rp 100 juta yang kemudian diberikannya melalui Budi Sutomo.

Diskon suami sakit

Sementara itu, dari kesaksian Kabiro Humas Unila Budi Sutomo, dia diperintahkan menagih "infak" kepada para orangtua yang menitipkan calon mahasiswa, termasuk Evi Kurniawati.

Menurut Budi, Karomani memerintahkan mengambil "infak" dari Evi Kurniawati Rp 100 juta saja dengan alasan iba suaminya sedang sakit.

"Pak Budi, Bu Evi 100 (juta) saja, soalnya suami sedang sakit," kata Budi menirukan perintah Karomani.

Uang itu lalu diterima Budi dari Evi Kurniawati di ruang kerjanya di Biro Humas Gedung Rektorat Unila.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved