Akhirnya Ketahuan Juga Perangai Mario Dandy, Shane Lukas Bongkar Semuanya

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kasus Mario Dandy yang aniaya David hingga koma, masih menarik untuk disimak. Terutama soal pengakuan para tersangka. 

Tersangka Shane Lukas teman Mario Dandy, menceritakan berbagai hal tentang temannya itu.

Dulu teman kini menjadi lawan, mungkin itulah ungkapan yang cocok dilekatkan pada hubungan pertemanan antara Shane Lukas dan Mario Dandy pasca menjadi tersangka kasus kekerasan terhadap David, petinggi GP Ansor.

Dalam kasus kekerasan terhadap David, tiga nama telah ditetapkan sebagai tersangka.

Nama Shane Lukas, Mario Dandy, hingga AGH yang berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) telah diputuskan sebagai tersangka.

Menjadi tersangka penganiayaan, Shane Lukas mau tak mau harus berkata jujur untuk membela dirinya di hadapan hukum.

Jelas, Shane Lukas tak ingin dijatuhi hukuman yang berat atas kasus tersebut.

Oleh karena itu, Shane Lukas mau tak mau harus membongkar tabiat asli dari kawannya, Mario Dandy.

Beberapa perangai asli dari Mario Dandy dibongkar oleh Shane Lukas.

Hal itu dilakukannya untuk mempermudah pihak yang berwenang menyelesaikan kasus ini.

Shane Lukas tega merelakan persahabatannya demi keadilan di depan hukum.

Mungkin baginya tak masalah harus mengkhianati persahabatannya dengan Mario Dandy demi keadilan hukum yang berlaku.

Sebelumnya, Shane dikabarkan takut dengan Mario Dandy lantaran anak seorang pejabat tinggi.

Kini, melalui pengacaranya, Shane Lukas berani membongkar seperti apa tabiat asli Mario Dandy itu.

1. Mario mengajari Shane Lukas trik agar tidak bayar tagihan tol

Menjadi anak pejabat, Mario memiliki trik untuk terhindar dari tagihan biaya tol.

Bahkan trik tersebut oleh Mario diajarkan kepada Shane Lukas.

Shane pada awalnya juga tak menyangka bahwa Mario memiliki cara khusus seperti itu.

Hal itu pun diungkapkan Shane kepada pengacaranya.

2. Mario menyuruh Shane Lukas merekam adegan penganiayaan pada David

Dalam kasus ini, Shane Lukas diminta Mario Dandy untuk merekam kejadian tersebut.

Dikutip dari Tribunnews.com, Happy Sihombing mengatakan bahwa saat merekam penganiayaan David, Shane berada di bawah tekanan Mario Dandy.

Shane pada awalnya juga menolak untuk menerima perintah dari Mario Dandy.

Namun, Shane sudah takut dengan Mario Dandy.

Shane Lukas ditetapkan sebagai tersangka atas perannya merekam aksi penganiayaan yang dilakukan Dandy terhadap David.

“Jadi sewaktu dia disuruh merekam itu, dia sudah di bawah tekanan karena selama ini juga dia takut sama bapaknya, bapaknya si Mario, karena dia tahu pejabat,” ujarnya.

3. Mario Dandy kerap memanfaatkan Nnma dan jabatan ayahnya untuk gaya hidupnya

Dalam sebuah kesempatan, Shane Lukas mengatakan bahwa Mario Dandy sering menggunakan nama dan jabatan ayahnya sebagai tameng agar Shane Lukas mau menaatinya.

Selama menjadi sahabat Mario Dandy, Shane Lukas seolah menjadi bawahan dari anak Rafael Alun Trisambodo.

Dengan tameng tersebut, Mario Dandy mengajak Shane agar ikut menemui David.

Padahal, menurut pengacara Shane, Happy Sihombing, kliennya sudah berkali-kali menolak ajakan Dandy.

Dia awalnya menolak untuk menghampiri David.

Namun, dengan tameng jabatan sang ayah, Mario Dandy memaksa kawannya itu untuk menurutinya.

Selain itu, Happy mengungkap kalau Shane berasal dari kalangan keluarga tidak mampu.

Kondisi itu membuat Shane terdominasi oleh relasi kuasa Mario.

Memiliki ayah pejabat, Mario Dandy justru memanfaatkannya untuk menunjang gaya hidupnya

Bahkan, dia kerap menggunakan nama dan jabatan ayahnya untik mendapatkan hal-hal yang ia inginkan.

4. Mario menyuruh Shane Lukas mengganti plat nomor Rubicon

Dalam insiden ini, Mario Dandy memaksa Shane untuk ikut dengannya.

Shane Lukas dijemput paksa oleh Mario Dandy dengan Rubiconnya.

Oleh Mario Dandy, Shane Lukas diminta untuk mengganti nomor plat Rubicon yang mereka kendarai untuk menemui David.

Hal itu pun diungkap sendiri oleh kuasa hukum dari Shane Lukas.

Jadi Tersangka Penganiayaan David, Mario & Shane Ditahan di Sel, Masih Bisa Ngopi Bareng, Kok Bisa?

Dua tersangka penganiayaan David Ozora yakni Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas kini telah ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan.

Berdasarkan keterangan pengacara Shane Lukas, Happy SP, keduanya berada di sel yang berbeda namun bersebelahan.

Bahkan, Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas masih bisa ngopi bareng. Kok bisa?

Mario Dandy Satriyo (20) dan Shane Lukas (19) ditempatkan di sel terpisah di Rutan Polres Metro Jakarta Selatan.

Keduanya merupakan tersangka kasus penganiayaan terhadap anak petinggi GP Ansor, Cristalino David Ozora (17).

Meski terpisah, sel Mario Dandy dan Shane Lukas masih bersebelahan dan dalam satu ruangan.

"Di satu ruangan tapi sel lain, bersebelahan. Iya pisah, dipisahkan oleh dinding," kata pengacara Shane, Happy SP Sihombing, saat dihubungi wartawan, Rabu (1/3/2023).

Happy mengungkapkan, Mario dan Shane juga sempat makan hingga ngopi bareng saat keduanya dijenguk keluarga.

"Ya ketemu. Makan ketemu, ngopi ketemu kalau ada yang besuk," ujar dia.

Dalam sebuah kesempatan, jelas Happy, Mario juga sempat meminta makanan Shane saat keduanya selesai menjalani pemeriksaan tambahan.

"Jadi kan kemarin si Mario juga kan di-BAP, didampingi pengacaranya di lain ruangan, tapi lain tempat ya, di ruangan Kanit PPA. Shane juga diperiksa. Sudah sore menjelang malam itu si Shane dapat ransum lah ya pemberian dari keluarga melalui pengacaranya ya," papar Happy.

"Si Mario minta 'Dan, bagi saya', diambil deh itu satu makanannya diambil juga," tambahnya. (Tribunstyle)