Berita Riau
Tak Hanya Kantor Bupati Kepulauan Meranti, Ini Daftar Aset yang Gadaikan Rp 100 Miliar ke Bank
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, Asmar membenarkan Kantor Pemkab Meranti telah digadaikan oleh Bupati Kepulauan Meranti
TRIBUNPEKANBARU.COM - Daftar kantor pemerintahan Kabupaten Kepulauan Meranti yang digadaikan ke Bank Riau Kepri.
Kantor pemerintahan itu dijadikan sebagai jaminan Rp100 miliar yang sebelumnya dipinjam pemkab Meranti untuk pembangunan sejumlah infrastruktur.
Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, Asmar membenarkan Kantor Pemkab Meranti telah digadaikan oleh Bupati Kepulauan Meranti Nonaktif Muhammad Adil.
Asmar menyebutkan, kantor pemerintah tersebut digadaikan ke Bank Riau Kepri sebesar Rp 100 miliar.
"Yang digadaikan itu Mess Dinas PUPR Meranti dan Kantor Bupati. Aset bangunan dijadikan jaminan pinjaman ke Bank Riau Kepri senilai Rp 100 miliar," kata Asmar saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Jumat (14/4/2023). Asmar mengatakan, aset bangunan itu digadaikan Adil pada 2022.
Namun, dari Rp 100 miliar pinjaman yang diajukan, baru 59 persen yang dicairkan oleh pihak bank.
Uang pinjaman itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan di Meranti.
"Baru digadaikan 2022 kemarin. Tapi uang itu baru cair 59 persen, berarti Rp 59 miliar," sebut Asmar.
Setelah dikonfirmasi kepada pihak bank, kata dia, angsuran utang yang dibayar baru Rp 12 miliar.
Baca juga: Pinjam Rp100 Miliar, Kantor Bupati Kepulauan Meranti Ternyata Digadai ke Bank
Baca juga: 12 Pejabat Pemkab Kepulauan Meranti Diperiksa KPK Pasca OTT Bupati M Adil, Berikut Nama-namanya
Baca juga: BPK Riau Angkat Bicara Soal Pegawainya yang Kena OTT KPK Bersama Bupati Kepulauan Meranti
Akibat aset kantor bupati yang digadaikan Adil, Pemkab Meranti harus membayar cicilan Rp 3,4 miliar per bulan.
"Setiap bulan yang harus dibayar sebesar Rp3,4 miliar," kata Asmar.
Untuk saat ini Asmar pun mengaku telah menghentikan seluruh kegiatan pembangunan fisik dan nonfisik yang sudah sempat berjalan jauh.
"Saya hentikan semua kegiatan fisik yang belum lelang, mau lelang, sudah lelang, maupun yang sudah dikerjakan. Kita evaluasi kembali karena saya tidak mau ke depan ada masalah," terangnya.
Evaluasi menyeluruh penting dilakukan karena menurut Asmar agar tidak ada salah perhitungan terhadap kekuatan anggaran dengan kegiatan yang akan dilakukan.
"Makanya wajib kami evaluasi agar bisa kami ukur program mana saja yang menjadi prioritas sehingga tidak mengganggu keperluan belanja rutin dan wajib," ucapnya..
Disampaikannya kegiatan yang dimaksud mulai dari pembangunan fisik seluruh bidang jalan, pembangunan kantor bupati, pembangunan sekolah, pustaka, dan kegiatan serupa lainnya.
Sebagaimana diketahui, Bupati Kepulauan Meranti M Adil terjerat operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (6/4/2023) malam.
Setelah menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Adil ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.
Menurut KPK, Adil setidaknya diduga terlibat dalam tiga kasus korupsi, yaitu memungut setoran dari Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), menerima suap dari jasa travel umrah dan menyuap auditor pajak agar Pemkab Meranti mendapatkan status WTP.
KPK juga menetapkan Kepala BPKAD Meranti, Fitria Ningsih, dan M Fahmi Aressa selaku auditor BPK Perwakilan Riau sebagai tersangka.
Kemudian, 25 orang lainnya di jajaran Pemkab Meranti dan pihak swasta, turut diamankan untuk dimintai keterangan.
Talang Mamak Menjadi Satu-satunya Suku Adat di Riau yang Belum Diakui Pemerintah |
![]() |
---|
Perangi Stunting, DPR RI dan BGN Sosialisasikan Makan Bergizi Gratis di Petapahan, Kabupaten Kampar |
![]() |
---|
Bukan Pidato, Gubernur Riau, Kapolda dan Walikota Akan Baca Puisi di KalaMusika 2025 |
![]() |
---|
Pengurus Baru DPD REI Riau Dikukuhkan, Elvi : Kami Siap Berkontribusi di Bumi Lancang Kuning |
![]() |
---|
Tim Pansel Susun Rekap Evaluasi 32 Pejabat Eselon II Pemprov Riau, Segera Diserahkan ke Gubernur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.