Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pria Jerman Coba Bakar Masjid yang Dipenuhi Jemaah

Polisi di kota Dresden, Jerman menangkap seorang pria pada Selasa (9/5/2023) malam karena berupaya membakar sebuah masjid.

Google Maps
Masjid di Dresden Jerman alami percobaan pembakaran oleh anti-Islam 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kampanye anti Islam yang gencar dilakukan oleh sayap kanan di Jerman meningkatkan kasus kekerasan dan Islamofobia di negara itu.

Baru-baru ini,  Polisi di kota Dresden, Jerman menangkap seorang pria karena berupaya membakar sebuah masjid.

Tersangka pada Selasa (9/5/2023) malam diduga menumpahkan bensin di depan masjid dan mencoba membakar bangunan itu, kata seorang juru bicara polisi.

Pria berusia 34 tahun itu ditangkap dan sedang dalam penyelidikan polisi atas percobaan pembakaran yang diperparah. Motifnya awalnya tidak jelas.

Tersangka yang sama dikatakan telah membakar Alquran di sebuah masjid pada bulan April 2023 lalu.

Saksi menelepon nomor layanan darurat setelah mereka melihat pria itu menumpahkan bensin di luar masjid yang banyak dihadiri jemaah pada saat kejadian.

Pria India Serang Masjid

Seorang pria keturunan India di Kanada ditangkap dan didakwa melakukan kejahatan rasial setelah merobek Alquran di sebuah masjid di Kota Markham, provinsi Ontario, Minggu (9/4/2023).

Pria yang bernama Sharan Karunakaran (28) itu ditangkap di Toronto.

Masyarakat Islam Markham (ISM) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seseorang telah datang ke masjid di Markham, 30 kilometer sebelah utara Toronto, pada hari Kamis dan tampaknya merobek salinan Al-Qur'an, meneriaki para jemaah, dan kemudian mencoba untuk menabrak mereka. kendaraannya.

Polisi tidak menyebutkan Alquran yang dirobek dalam pernyataannya yang dirilis hari Minggu.

Polisi hanya mendakwa Sharan dengan mengucapkan ancaman, penyerangan dengan senjata dan mengemudi berbahaya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Kanada Mary Ng mengutuk kejahatan rasial pada hari Sabtu, dengan mengatakan bahwa insiden semacam itu tidak memiliki tempat di masyarakat Kanada.

"Sangat terganggu mendengar kejahatan kebencian dan perilaku rasis di Masyarakat Islam Markham," kata Ng dalam sebuah posting di Twitter.

Dia tidak memberikan rincian insiden tersebut tetapi mengatakan: "Kekerasan dan Islamofobia ini tidak memiliki tempat di komunitas kami."

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved