Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilih Adopsi Anjing Ketimbang Punya Anak, Warga Italia Terancam Punah

Italia mencatat hanya 392.598 kelahiran pada tahun 2022 lalu. Sementara tingkat kematian mencapai lebih dari 700.000.

SHUTTERSTOCK via The New Yorker
Pilih adopsi anjing ketimbang punya anak buat populasi Italia menurun 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Menurunnya populasi di Italia membuat sejumlah pihak khawatir. Turunnya populasi di Italia lantaran tingginya biaya hidup di negeri Pizza itu.

Warga Italia lebih memilih mengadopsi anak anjing alih-alih memiliki bayi untuk mengusir kesepian mereka di rumah.

Gaya hidup itu pun berdampak pada rendahnya angka kelahiran di Italia.

Italia mencatat hanya 392.598 kelahiran pada tahun 2022 lalu.

Sementara tingkat kematian mencapai lebih dari 700.000.

Total populasi penduduk di Italia hanya 58,85 juta.

Sementara luas negara itu mencapai 302.073 km persegi atau seluas Jepang.

Hal itu menjadikan banyak pedesaan di Italia tak berpenghuni.

Paus Fransiskus mengatakan, gaya hidup warga Italia seperti itu adalah sikap yang egois.

"Janganlah kita pasrah pada kebodohan dan pesimisme yang mandul. Janganlah kita percaya bahwa sejarah telah ditandai, bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk membalikkan tren." kata Paus dilansir dari The Sun.

Memiliki bayi kata Franciskus, sama dengan menumbuhkan keluarga dan menanam masa depan dengan harapan.

"Menghidupkan kembali angka kelahiran berarti memperbaiki bentuk pengucilan sosial yang memengaruhi kaum muda dan masa depan mereka."

Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni mendukung kampanye untuk mendorong setidaknya 500.000 kelahiran setiap tahun pada tahun 2033.

Jika tujuannya tidak tercapai, para ahli mengatakan ekonomi bisa runtuh karena para pensiunan menarik uang pensiun mereka di tahun-tahun mendatang.

"Kita hidup di era di mana berbicara tentang angka kelahiran, kehamilan, keluarga menjadi semakin sulit, kadang-kadang tampaknya hampir merupakan tindakan revolusioner.

"Kami ingin tidak lagi menjadi skandal untuk mengatakan bahwa kita semua lahir dari seorang pria dan seorang wanita, bahwa tidak tabu untuk mengatakan bahwa angka kelahiran tidak untuk dijual, bahwa rahim tidak dapat disewa dan anak-anak belum berakhir. -produk yang dijual bebas yang dapat Anda pilih dan kemudian mungkin dikembalikan."

Populasi Italia meningkat hingga 2014, ketika mulai berbalik setelah populasi tua yang besar mulai mati.

Jika tingkat kelahiran Italia terus menurun drastis, produk domestik bruto negara itu bisa turun hingga 18 persen.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved