Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Berita Siak

Setahun Program Bujang Kampung di 45 Kampung, Disdukcapil Siak Telah Berikan 33.609 Pelayanan

Disdukcapil Siak menjadi primadona pada setiap acara Bujang Kampung, Bupati Kerja dan Ngantor di Kampung.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
Istimewa
Bupati Siak Alfedri bersama penghulu kampung Banjar Seminai, Siti memanen salak pondoh, milik warga setempat saat acara Bujang Kampung. 

Pada pelaksanana Bujang Kampung, Bupati dan Wakil Bupati Siak Alfedri dan Husni Merza, beserta sejumlah OPD pindah kantor ke kantor kampung (desa).

Kegiatan dimulai sejak pukul 07.00 WIB, persiapan, pukul 07.30 WIB, apel pagi. Setalah itu dibuka pelayanan oleh berbagai OPD, masyarakat langsung datang ke stand masing-masing OPD.

Bupati Siak melaksanakan rapat koordinasi dengan penghulu kampung dan para tokoh. Kemudian melakukan peninjauan langsung ke sentra UMKM, peternakan atau pertanian, untuk dikembangkan dalam rangka memperkuat ekonomi masyarakat setempat.

“Bujang Kampung ini program unggulan kita untuk pelayanan publik, dalam sehari Bujang Kampung di kampung yang menjadi sasaran, kami dapat melayani masyarakat setempat mulai dari keperluan administrasi kependudukan, anak, kematian, akta nikah, hingga izin berusaha berupa Nomor Induk Berusaha,” kata Alfedri.

Pelaksanana rapat koordinasi berfungsi untuk mengetahui permasalahan, baik manusianya maupun infrastrukturnya. Permasalahan manusianya misalnya terkait sosial politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan budaya serta keagamaan. Sedangkan permasalahan infrastruktur dari jalan, fasilitas umum, sarana prasarana pendidikan dan kesehatan dan lain-lain.

“Jadi sekali kita turun untuk Bujang Kampung, selain memberikan pelayanan kita juga tahu lebih spesifik keadaan mendetail kampung sasaran, ini menjadi fundamen kita untuk melahirkan kebijakan di kampung tersebut,” kata Alfedri.

Selain itu, Alfedri juga ingin menjadi sosok tak terpisah dari masyarakat kecil dan orang-orang yang masih digaris kemiskinan. Dalam program Bujang Kampung, agenda setelah salat Jumat mengunjungi beberapa rumah orang miskin di kampung sasaran.

“Jika mereka sakit kita tawarkan pengobatan gratis, jika ada anak mereka yang bersekolah kita berikan beasiswa bahkan sampai sarjana. Informasi ini saya sampaikan secara langsung kepada warga miskin yang dikunjungi,” kata dia.

Bagi Alfedri, kenapa mendorong anak-anak fakir miskin belajar hingga sarjana dengan beasiswa? Karena pendidikan adalah solusi untuk menyelamatkan keluarga dari kemiskinan.

“Kami menyadari betul bahwa pendidikan itu sangat krusial bagi masyarakat, jadi pemerintah menjembatani masyarakat miskin untuk mendapatkan hak pendidikannya hingga perguruan tinggi,” kata dia.

Alfedri mengatakan, program Bujang Kampung akan terus dilaksanakan sampai akhir periode. Seminggu sekali yaitu pada hari Jumat. (tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved