Berita Kampar
Wabah Antraks Hewan Ternak Merebak, Masyarakat Kampar Diminta Melapor Jika Temukan Gejala Ini
Wabah Antraks pada hewan ternak merebak. Disbunnak Keswan Kampar pun mengambil langkah antisipasi.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Wabah Antraks pada hewan ternak merebak. Dinas Perkebunan, Peternakan, dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Kampar pun mengambil langkah antisipasi.
Kepala Disbunnak Keswan Kampar, Ali Sabri melalui Kepala Bidang Keswan, drh. Deyus Herman mengaku, posko pengecekan (check point) tetap diaktifkan.
Pokso yang diaktifkan tersebut, sudah ada sejak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Kerbau Ngorok, mewabah di Kampar.
"Kita tetap waspada di check point pintu masuk Kampar di XIII Koto Kampar," katanya kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (13/7/2023).
Selain itu, Disbunnak Keswan juga mengimbau peternak dan pedagang agar memasukkan kondisi fisik hewan ternak yang dimasukkan dari luar Riau. Gejala klinis Antraks harus dipahami.
"Kalau darah keluar dari hidung, mulut, dan anus, itu sudah gejala klinis berat," kata Deyus. Masyarakat diminta segera melapor apabila menemukan gejala klinis tersebut.
Menurut dia, pembahasan tentang langkah pencegahan di tingkat provinsi belum dilakukan. Tetapi upaya antisipasi mesti tetap dilakukan, mengingat dampak yang ditimbulkan cukup parah.
Ia mengatakan, antraks dapat menular kepada manusia. Oleh karena itu, petugas di lapangan yang melakukan pengawasan idealnya memakai Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap.
Deyus menjelaskan, secara histori, Antraks belum pernah terjadi di Kampar. Bahkan Riau secara umum.
"Kalau di Sumatera, Antraks pernah terjadi di Sumbar, dan Jambi. Tetapi sudah puluhan tahun lalu," katanya. Oleh karena itu, ia menyatakan, upaya pencegahan sangat diperlukan agar tidak sampai mewabah di Kampar.
Ia menambahkan, upaya pencegahan mesti melibatkan berbagai pihak. Seperti kepolisian dan Dinas Perhubungan yang membantu menghentikan kendaraan pengangkut hewan ternak. (*)
| Pemkab Kampar Miliki Saldo Modal Rp204,3 Miliar pada 8 BUMD, Ada yang Mengendap, Ini Rinciannya |
|
|---|
| Dinas PUPR Kampar Sebut 40 Ha Kawasan Candi Muara Takus Milik Waduk PLTA, Situs dalam HPK |
|
|---|
| Dua Hari Warga Siabu Kampar Turun ke Jalan, Adang Kendaraan PT Ciliandra |
|
|---|
| Dua Pekan Barista Wanita Muda Hilang di Kampar, Keluarga Curiga Isi Pesan yang Masuk ke Polsek |
|
|---|
| Kawasan Candi Muara Takus Masih Milik Waduk PLTA di Kampar, Pengelola: Dulu Ikut Diganti Rugi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.