DPRD Pekanbaru
DPRD Sambut Rencana Pemko Pekanbaru Masukkan Mata Pelajaran Bahaya LGBT di Sekolah Tahun 2023 Ini
Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Zulkarnain SE MSi akan mendukung penuh rencana mata pelajaran bahaya LGBT masuk ke sekolah
Penulis: Syafruddin Mirohi | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - DPRD Pekanbaru menyambut baik, rencana Pemko Pekanbaru yang akan memasukkan mata pelajaran ke sekolah, tentang bahaya perilaku Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) sebagai muatan lokal.
Sebab, langkah itu patut segera diambil, paling tidak mencegah dan meminimalisir angka LGBT di Kota Pekanbaru.
Apalagi dari hasil razia Satpol PP Pekanbaru kemarin, sudah banyak generasi muda usia sekolah, yang terpapar LGBT.
Anggota Komisi III DPRD Pekanbaru Zulkarnain SE MSi mengaku, akan mendukung penuh rencana mata pelajaran bahaya LGBT tersebut masuk ke sekolah. Jika perlu, dalam bulan Juli ini juga segera dilaksanakan.
"Saya pikir itu tak perlu tunggu lama. Apalagi LGBT ini sudah ditolak secara nasional. Tinggal Disdik saja mengaturnya. Jangan terlalu banyak ini itu lah," saran Zulkarnain menjawab Tribunpekanbaru.com, Jumat (14/7/2023).
Harapan Komisi III DPRD agar Disdik Pekanbaru segera action, karena memasukkan sebagai mata pelajaran itu termasuk langkah jitu, selain melaksanakan razia.
Sebab, korban yang paling banyak ditemukan terpapar kaum pelangi ini, mereka yang masih usia sekolah. Penyebabnya, selain ikut-ikutan teman, juga karena minim perhatian dan pengawasan orangtua.
"Jika perlu guru-gurunya datangkan dari dokter spesialis, biar anak-anak makin percaya. Tempelkan juga spanduk atau stiker di sekolah-sekolah, bahaya LGBT ini. Hal ini untuk memengaruhi psikologis anak-anak yang membacanya," pintanya.
Langkah yang sudah dilakukan Disdik, dengan mendatangkan ustadz berceramah setiap pekannya, disarankan Politisi PPP ini, program itu tetap saja dilaksanakan.
"Kita menginginkan penangkalan dan deteksi dini LGBT ini, dari semua sektor. Tidak cukup langkah seremonial dan himbauan saja. Karena kapasitas anak menangkap dan menyerap, tidak sama. Perlu juga langkah sporadis, satu di antaranya mata pelajaran bahaya LGBT ini," terangnya.
Sebelumnya, Zulkarnain bahkan menyarankan, agar Pemko segera membuat regulasi tentang LGBT ini. Sehingga bagi mereka yang berhasil dijaring, bisa disanksi untuk efek jera.
"Kalau tindakan saat ini kan, hanya diamankan, lalu didata dan dipanggil orangtuanya. Ini belum cukup, tapi perlu buatkan Perdanya. Apalagi dipastikan semua agama, suku di Indonesia, melarang perilaku LGBT ini," sarannya.
Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun menjelaskan, rencana pihaknya memasukkan pelajaran bahaya LGBT ini ke sekolah, sebagai upaya pencegahan jangka panjang.
Lebih dari itu, rencana ini juga untuk menekan angka penderita HIV/AIDS, yang pada tahun 2022 lalu mencapai 403 kasus. Beberapa di antaranya bisa saja dari LGBT.
DPRD Pekanbaru Minta Pemerintah Dirikan Posko di Pintu Masuk Kota, Cegah Truk Tonase Besar Masuk |
![]() |
---|
Sudah Pekan Ketiga Juli, Dewan Ingatkan Pemko Pekanbaru Realisasikan Janji Perbaikan Jalan Rusak |
![]() |
---|
DPRD Pekanbaru Minta Disdik-Diskes Mulai Bagikan Masker ke Murid Antisipasi Udara Karena Kabut Asap |
![]() |
---|
Hasil Hearing DPRD Pekanbaru dengan OPD, Ternyata Puluhan Perusahaan Kabel Jaringan Tak Berizin |
![]() |
---|
Penerapan Perda KTR Pekanbaru Melempem, DPRD Sebut Banyak Iklan Rokok Bebas Berdiri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.