Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Benny Wenda : Kristo Langker Buat Film Dokumenter Operasi Militer Indonesia di Papua Barat

Pentolan KKB Papua , Benny Wenda menyebutkan bahwa Kristo Langker telah membuat film dokumenter soal Operasi Militer Indonesia di Papua Barat

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
capture video youtube
Benny Wenda : Kristo Langker Buat Film Dokumenter Operasi Militer Indonesia di Papua Barat. Foto: Kristo Langker 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pentolan KKB Papua , Benny Wenda menyebutkan bahwa Kristo Langker telah membuat Film Dokumenter soal Operasi Militer Indonesia di Papua Barat .

Dilansir dari Independentaustralia-net, Kristo Langker adalah penulis dan produser serial satire politik YouTube, Friendlyjordies.

Bagi yang ingin menonton Film Dokumenter yang dibuat Kristo Langker yang disebutkan Benny Wenda tersebut, klik di SINI di bawah.

Film Dokumenter yang dibuat Kristo Langker itu sudah diunggah ke kanal Youtube friendlyjordies.

Film Dokumenter itu sudah ditonton sebanyak 757 ribu kali dan disukai 54 ribu hingga Senin (07/08/2023).

Menurut Benny Wenda dilansir dari web ULMWP, Film Dokumenter yang dibuat Kristo Langker itu menceritakan kisah Operasi Militer Indonesia yang terlupakan.

"Sebuah Film Dokumenter baru yang sangat penting telah keluar yang menunjukkan serangan tahun 2021 di Kiwirok, yang menewaskan lebih dari 300 orang Papua Barat dan memaksa sekitar 2000 orang saya mengungsi ke hutan.

Pembuat film pemberani ini, Kristo Langker dan Jordi yang ramah, telah menunjukkan bagaimana bom yang dibuat di Serbia, Prancis, dan China digunakan untuk membantai rakyat saya.

Apa yang terjadi di Kiwirok terjadi di seluruh Papua Barat.

Kami dibunuh, disiksa, dan diperkosa, lalu tanah kami dicuri untuk ekstraksi sumber daya dan keuntungan perusahaan saat kami melarikan diri," ungkap Benny Wenda .

Benny Wenda pun mengenang masa lalunya saat masih berada di desanya.

"Hati saya menangis ketika saya menonton Film Dokumenter ini, ketika saya teringat serangan Indonesia di desa saya pada tahun 1977.

Kehidupan awal saya seperti anak-anak Kiwirok yang ditampilkan dalam film: desa saya dibom, keluarga saya dibunuh dan disiksa, dan kami terpaksa hidup di semak-semak selama lima tahun.

Perbedaannya adalah pada tahun 1977 tidak ada orang di sana dengan kamera untuk mewawancarai saya – tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada ibu saya, bibi saya, kakek saya.

Tapi sekarang kami memiliki bukti video, dan tidak ada yang bisa menyangkal bukti dari mata mereka sendiri," tutur Benny Wenda .

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved