Berita Pelalawan

Karhutla di Pelalawan, Api Membara Kembali di Pulau Muda dan TNTN, Tim Gabungan Dikirim ke Lokasi

Api Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kembali muncul di Kabupaten Pelalawan pada Senin (7/8/2023).

Penulis: johanes | Editor: Ariestia
Istimewa
Tim gabungan dari berbagai instansi memadamkan api di lokasi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan pekan lalu. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Api Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kembali muncul di Kabupaten Pelalawan pada Senin (7/8/2023), seakan silih berganti dalam tiga pekan terakhir ini.

Setelah titik Karhutla sebelumnya di beberapa tempat berhasil dipadamkan tim gabungan, seperti di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti, wilayah Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), hingga Kelurahan Pangakalan Kerinci Timur Kecamatan Pangkalan Kerinci.

Api kembali membara di Desa Pulau Muda dan areal hutan kawasan TNTN, titiknya berbeda dengan lokasi bekas terbakar sebelumnya.

"Pagi ini tim gabungan ada di dua lokasi untuk pemadaman Karhutla. Kemarin sore dikirim dari Pangkalan Kerinci," beber Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan, Zulfan M.Si kepada tribunpekanbaru.com, Senin (7/8/2023).

Zulfan menerangkan, titik api di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti terdeteksi tidak jauh dari lokasi kebakaran yang telah berhasil dipadamkan pekan lalu. Api terdeteksi sejak Minggu (6/8/2023), berawal dari hotspot atau titik panas yang terpantau satelit.

Ketika dilakukan pengecekan ke lokasi sesuai titik koordinat oleh petugas di lapangan, ternyata ada firespot atau titik api yang membakar kawasan hutan di lahan gambut. Tim gabungan dari berbagai instansi yang ada di rayon Teluk Meranti diterjunkan ke lokasi dalam operasi pemadaman.

Sedangkan titik api di wilayah TNTN terpantau sejak kemarin sore juga oleh petugas patroli hotspot. Tempat kejadian cukup jauh dari titik kebakaran pekan lalu yang terjadi di Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui. Api melalap areal hutan yang berada di atas tanah mineral.

"Dari titik kemarin sekitar 3 jam naik sepeda motor. Lebih dekat ke Basrah dari Langgam. Tadi malam anggota dikirim ke sana," tutur Zulfan.

Ia mengutarakan, proses pemadaman di lahan mineral lebih mudah dibanding lahan gambut. Karena bara api bisa tersimpan di dalam tanah gambut, meski di bagian atas tidak ada lagi api. Sedangkan lahan mineral hanya menghabiskan bahan bakar yang ada di atas tanah saja hingga padam.

Hari ini terpantau 6 hotspot atau titik panas di Pelalawan yang tersebar di Kecamatan Ukui, Teluk Meranti, dan Kuala Kampar. Diperkirakan titik panas yang terdeteksi ini merupakan firespot yang sedang dipadamkan. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved