Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sakit Hati Sampai Nangis Tiap Hari Bikin Anak di Depok Nekat Bunuh Ibu dan Aniaya Ayah

Ia mengaku menaruh kebencian mendalam terhadap orang tuanya, hingga sakit hati yang terpendam sejak kecil.

Editor: Sesri
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Pelaku Rifki yang bunuh ibu karena sakit hati saat dihadirkan di Mapolsek Cimanggis, Jumat (11/8/2023). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang pemuda Rifki Azis Ramadhan (23) tega menghabisi nyawa ibu kandungnya dan menganiaya ayah hingga terluka parah.

Rifki membunuh ibunya menggunakan pisau pada Kamis (10/8/2023).

Dia lalu menganiaya ayahnya hingga luka-luka.

Rifki kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Pelaku tak banyak bicara saat dihadirkan dalam ungkap kasusnya di Mapolsek Cimanggis.

Ketika dihadirkan dalam ungkap kasusnya, Rifki nampak terus menunduk dengan tangan terborgol.

Ia mengaku menaruh kebencian mendalam terhadap orang tuanya, hingga sakit hati yang terpendam sejak kecil.

"Iya saya atas kejadian ini saya menaruh sakit hati, saya menaruh kebencian yang saya setiap harinya menangis tapi harus pura-pura kuat. Tapi saya tetap menyesal atas kejadian yang sudah saya lakukan," ungkap Rifki di Polsek Cimanggis, Jumat (11/8/2023)

Rifki bilang ia juga dijadikan pelampiasan oleh kedua orang tuanya, dengan cara dimarahi sejak kecil.

"Alasannya ya mungkin mereka sendiri melampiaskan apa yang terjadi sama mereka. Melampiaskannya ke saya," tuturnya.

Baca juga: Berzina Di Mobil Pelanggan, Mekanik Dan Karyawati Tewas Tanpa Busana

Baca juga: Super Tega , Pria Bunuh Ibunya yang Renta , Sebagian Jasad Korban Disembunyikan di Dalam Lemari Es

Terakhir, Rifki menyampaikan permohonan maaf atas perbuatan keji yang telah ia lakukan.

"Terutama pada ibu saya, saya sangat menyesal atas apa yang sudah saya lakukan kepada ibu saya," beber Rifki

"Lalu kepada ayah saya, saya juga minta maaf, maafkan saya, saya tidak bisa membendung emosi saya. Saya tidak bisa menahan rasa jengkel saya," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang anak berinisial RAR (23) tega menghabisi nyawa ibu kandungnya SW (43) dan menganiaya ayahnya sendiri BAM (49) hingga terluka parah.

Peristiwa ini terjadi di kediaman korban Gang Takong RT 03/08, Tapos, Kota Depok.

Diketahui, BAM merupakan pemilik gudang pengelolaan limbah kertas yang akan dibuat menjadi kardus kemasan.

"Motif, pemicunya (pembunuhan dan penganiayaan), itu adanya rasa sakit hati dari tersangka terhadap orangtuanya," tutur Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharso saat konferensi pers di Mapolsek Cimanggis, Jumat (11/8/2023).

Arief menyebutkan, berdasarkan pemeriksaan, Rifki mengaku kerap dimarahi oleh kedua orangtuanya sejak masih duduk di bangku SD.

Suatu ketika, sang ayah pernah mengucapkan kata-kata yang dinilai tidak mengenakkan kepada Rifki.

"Kalau versi tersangka, (Bakti Ajis) menyampaikan bahwa, 'Lo tuh dari lahir sampai detik ini, coba sebutin satu saja apa yang membuat orangtuamu bangga', itu," ucap Arief.

Tak hanya itu, Rifki semakin jengkel karena dituding tak transparan mengelola keuangan perusahaan keluarga.

Diketahui, ayah Rifki memiliki perusahaan pembuat kardus kemasan.

Rifki ditugaskan untuk mengelola keuangan perusahaan keluarga.

Baca juga: Remaja Ditemukan Tewas di Kamar dengan Luka Bakar, Diduga Ketiduran saat Main HP Sambil Dicas

Baca juga: Video Viral Kisah Nyata Sahabatku Jadi Ibu Sambungku Klik di SINI

"Orangtua menilai (Rifki) kurang transparan, ada hal yang disembunyikan.Akhirnya menuduh tersangka ini," tutur Arief.

"Intinya agar lebih terbuka terkait keuangan perusahaannya tersebut. Hal ini juga menambah rasa jengkel dari tersangka," sambung dia.

Kemudian, Bakti Ajis dan Sri Widiastuti memarahi Rifki pada Rabu (9/8/2023).

Keesokan harinya, Rifki lantas membunuh ibunya menggunakan pisau. Dia lalu menganiaya ayahnya hingga luka-luka.

Pelaku sebenarnya masih memiliki adik perempuan yang tengah duduk di bangku SD.

Bahkan, Rifki sempat mengantarkan adiknya ke sekolah terlebih dahulu sebelum membunuh ibunya dan berduel dengan ayahnya.

"Pagi sebelum kejadian (pembunuhan), terduga pelaku nganter adiknya dulu (untuk bersekolah). Jadi, pas kejadian, adiknya enggak ada di rumah," ucap Arief.

Kini, adik perempuan RA dijaga oleh pamannya.

"Sekarang, adiknya dijaga sama pamannya," tutur Arief.

( Tribunpekanbaru.com / TribunJakarta.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved