Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

World Elephant Day 2023, Gajah-gajah di Pusat Konservasi Gajah Minas Mendapat Tumpeng Buah Segar

Memperingati Hari Gajah Sedunia atau World Elephant Day 2023, kunjungan edukasi ke Pusat Konservasi Gajah Minas, Kabupaten Siak, Riau.

Penulis: Theo Rizky | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky
Tiga ekor gajah mendapat tumpeng buah di Pusat Konservasi Gajah Minas, Kabupaten Siak, Riau dalam memperingati Hari Gajah Sedunia atau World Elephant Day 2023. TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY 

TRIBUNPEKANBARU.COM,  SIAK - Memperingati Hari Gajah Sedunia atau World Elephant Day 2023, Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI), Rimba Satwa Foundation (RSF) didukung oleh Pertamina Hulu Rokan dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau menggelar kunjungan edukasi ke Pusat Konservasi Gajah Minas, Kabupaten Siak, Riau.

Disampaikan Koordinator Wilayah FKGI Riau, Husni, pada Hari Gajah Sedunia yang jatuh pada 12 Agustus 2023 ini, tema yang diambil adalah ‘Kita untuk Gajah,’ pihaknya merangkul seluruh aspek masyarakat mulai dari anak muda untuk ikut peduli dalam konservasi Gajah Sumatera.

“Pada hari ini, dalam waktu yang sama di setiap provinsi di Indonesia kita serentak melakukan aktivitas dalam upaya konservasi, dan di Riau kita melakukan pemotongan tumpeng, tapi tumpengnya dari buah, kita berharap dengan adanya kegiatan ini, seluruh teman-teman semua yang hadir bisa happy namun dibalik itu yang lebih penting adalah kepedulian, jadi harapannya kita sama-sama peduli dengan konservasi gajah,” jelas Husni.

Seorang pengunjung Safrina cukup senang dalam kunjungan tersebut, menurutnya kegiatan tersebut sangat bagus, karena dengan mengenalkan gajah sejak dini bisa menumbuhkan rasa kepedulian terhadap kelestariannya sehingga terjaga dari kepunahan.

“Kalau bisa kunjungan seperti ini rutin dilakukan oleh masyarakat, agar semuanya tahu bahwa hewan ini merupakan hewan kebanggaan masyarakat Riau dan harus lestari hingga anak cucu kita bisa melihatnya di masa depan,” katanya.

Sementara itu, Widodo seorang mahout atau pelatih gajah di Pusat Konservasi Gajah Minas Riau cukup senang atas kunjungan tersebut karena pihaknya bisa lebih mengenalkan seluk beluk Gajah Sumatera agar gaung konservasi semakin menggema.

“Pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan  gajah, seperti memberi makan gajah, memandikan gajah, kami juga sharing bagaimana caranya melatih atau merawat gajah setiap hari di sini,” ujar Widodo.

Dikatakannya, di Pusat Konservasi Gajah Minas terdapat 16 ekor Gajah Sumatera, 11 jantan, 5 betina, tiga di antaranya masih anakan, “kondisi gajah-gajah dalam keadaan sehat,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Pemerhati sekaligus Peneliti Gajah, Beno Fariza Syahri mengatakan bahwa memang dalam kurun waktu 25 tahun atau lebih, upaya konservasi Gajah Sumatera masih menghadapi tantangan dalam fregmentasi habitat, kantong gajah banyak tersebar di hampir seluruh kabupaten di Riau, namun di beberapa tempat yang tidak memiliki kawasan konservasi daerah jelajah gajah semakin mengecil,

“Di Tahura (Taman Hutan Raya) ini yang cukup mengejutkan hanya tersisa 11 ekor, yang dua ekor jantan pun sudah lama tidak terpantau, ini menjadi kekhawatiran kita karena ideal nya dalam populasi tersebut ada Jantan dan betina supaya terus berkembang biak,” katanya.

Menurutnya fenomena di kantong Tahura ini juga mungkin terjadi di tempat lain, seperti di SM Balai Raja, Giam Siak Kecil maupun Kawasan Tesso Nilo.

“Di lanskap Tesso Nilo sendiri kawasannya begitu luas, namun faktanya kelompok gajahnya terpisah, ada dua kantong gajah yang sekarang sulit berinteraksi, itu fenomena yang kita hadapi di Riau dan saya yakin sebenarnya kita punya banyak harapan untuk bisa memulihkan itu kembali agar kantong-kantong gajah yang masih tersisa itu tetap lestari dan harapannya menjadi cadangan Gajah Sumatera yang hidup secara alami di pulau sumatera,” tutupnya.

Kunjungan ke Pusat Konservasi Gajah Minas Riau juga diramaikan dengan anak-anak, selain mendapatkan edukasi soal Gajah Sumatera, anak-anak yang berkunjung juga ikut menanam pohon bersama yang diharapkan bisa menjadi pakan gajah di masa depan.

Mereka juga diajak untuk memberi makan dan memandikan gajah bersama-sama.

( Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved