Aksi Damai Dukung Rempang dan Galang
Orasi Tokoh Melayu Dumai Ahmad Martilius: Bangsa Melayu Tidak Gampang Dibuldoser
Massa Aliansi Solidaritas Melayu Dumai Peduli Melayu Rempang dan Galang di Kepulauan Riau menggelar aksi damai di Kota Dumai
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Massa Aliansi Solidaritas Melayu Dumai Peduli Melayu Rempang dan Galang di Kepulauan Riau menggelar aksi damai di Kota Dumai, tepatnya di Jalan Jendreal Sudirman pada Senin (18/9/2023).
Terlihat Polri mengamankan aksi ratusan orang dari Aliansi Solidaritas Melayu Dumai Peduli Melayu Rempang dan Galang di Kepulauan Riau.
Ratusan orang tersebut membawa berbagai atribut Melayu, seperti Tanjak, dan bendera.
Bukan hanya itu saja, spanduk spanduk bertuliskan penolakan relokasi warga Melayu Rempang dan Galang di Kepri.
Mereka juga meminta para aparat kepolisian melepaskan orang orang Melayu yang ditahan saat memperjuangkan tanah kelahirannya.
Aksi damai Aliansi Solidaritas Melayu Dumai Peduli Melayu Rempang dan Galang di Kepulauan Riau, diawali dengan doa, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta pertunjukan Silat Melayu.
Berbagai tokoh tokoh Melayu Dumai, terlihat hadir pada aksi ini.
Di antaranya Panglima gedang, Ahmad Martelius, Nita Ariani, Atuk Wis atau Darwis, serta tokoh tokoh lainnyaTermasuk Ikhsan Koordinator BEM Se Kota Dumai.
Teriakan teriakan penolakan Investasi sepihak yang menggusur masyarakat tempatan yakni masyarakat
Melayu Rempang dan Galang, terdengar keras dikepungan masa aksi peduli melayi Rempang dan Galang.
Teriakan penolakan terdengar jelas saat Tokoh Melayu Dumai, Ahmad Martilius berorasi dalam aksi damai tersebut, bahkan Ahmad martilius secara gamblang berteriak menolak keras relokasi warga Melayu Rempang dan Galang di Kepulauan Riau.
"Bapak menteri Luhut kami ingatkan Bangsa Melayu bukan bangsa yang gampang di buldoser, kami ingatkan anda sebagai menteri harus memberikan rasa aman dan nyaman terhadap bangsa ini, jangan sampai bangsa Melayu hilang Tuahnya. Jika hilang Tuahnya bangsa Melayu Indonesia bakal pecah, harus diingat bangsa Melayu cinta Indonesia," teriaknya.
Hal senada juga disampaikan oleh Tokoh Melayu lainnya, yakni Panglimo Gedang, yang mana Dirinya secara gamblang meminta kepada pemerintah untuk menghentikan relokasi bangsa Melayu di pulau Rampang dan Galang.
Bukan hanya menolak keras relokasi, Gedang juga meminta kepada aparat kepolisian Kepri untuk membebaskan para pendemo yang ditahan oleh pihak kepolisian Kepri.
Sementara, Koordinator aksi Agus S Alam mengungkapkan, adapun pernyataan sikap Aliansi Masyarakat Dumai Peduli Melayu Rempang dan Galang pada aksi demonstrasi yakni menolak keras penggusuran yang berdampak terhadap penghapusan nilai-nilai luhur peradaban 16 kampung tua Melayu Pulau Rempang dan Pulau Galang.
Kemudian, mendesak Presiden Jokowi untuk merealisasikan janji politiknya saat kampanye Pilpres tahun 2019 agar segera menerbitkan sertifikat tanah untuk masyarakat Melayu di 16 kampung tua Melayu Rempang dan Galang.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.