Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Karhutla di Riau

Besok Pesawat Pillatus PC-6 Dikirim ke Riau, Pemerintah Pusat Kembali Lakukan Operasi TMC 

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera mengirimkan batuan untuk operasi modifikasi cuaca atau TMC di Riau.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: M Iqbal
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Petugas sedang memasukkan garam kedalam konsul garam untuk melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di Pangakalan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Selasa (24/9/2019). (Tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) segera mengirimkan batuan untuk operasi modifikasi cuaca atau TMC di Riau. Tekhnologi Modifikasi Cuaca ini dilakukan untuk menurunkan hujan buatan.

Diharapkan dengan hujan tersebut bisa membasahi lahan gambut yang rawan terjadi Kebakaran Hutan dan lahan (Karhutla). 

Kepala BPBD Riau Edy Afrizal mengatakan wilayah Riau karhutla masih terkendali. Ada beberapa lahan terbakar, namun tidak berdampak luas karena telah dipadamkan.

Edy memastikan dalam waktu dekat ada pesawat teknologi modifikasi cuaca atau TMC ke Riau. Tim Satgas Karhutla pun akan langsung melakukan upaya dalam mencari potensi hujan.

"Besok TMC sudah datang dari Jakarta dan peluang awan hujan masih ada. Kalau dari BMKG sebagian Riau berpotensi hujan. Ya kalau asap dari Riau kecil kemungkinan asap, dari luar ini yang banyak," kata Edy Kamis (5/10/2023). 

Dijelaskan dia, jadwal rencana pelaksanaan TMC di Provinsi Riau Tahap ke VI, pesawat TMC Smart Aviation jenis Pillatus PC-6 akan datang pada hari Jumat (6/10/2023).

"Garam atau Nacl nya akan datang tgl 6 Oktober 2023, pelaksanaan TMC dimulai pada tanggal 6 sampai 12 Oktober," jelasnya.

Edy mengatakan, sejauh ini Pemprov Riau sudah melakukan TMC sebayak lima tahap. Usulan TMC kali ini adalah yang keenam kalinya. 

Edi menegaskan, operasi TMC atau hujan buatan ini menurutnya penting dilakukan. Selain untuk membasahi lahan gambut agar tidak terbakar, hujan yang turun juga bisa mengantisipasi kabut asap yang melanda.

Terkait kondisi Karhutla di Riau, M Edy Afrizal menyebut bahwa Karhutla di Riau masih terkendali. Sejumlah daerah di Riau yang sebelumnya sempat dilanda Karhutla sudah berhasil dipadamkan petugas. 

Seperti Karhutla di Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan dan di Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) sudah padam seluruhnya.

"Karhutla di Riau aman dan terkendali, rata-rata sudah padam, hanya tersisa asap-asap tipis saja, yang kemarin kita padamkan, karena tertiup angin ada muncul asap lagi, tapi apinya sudah padam," katanya.

Memang kata Edi ada titik Karhutla yang baru muncul di dua daerah di Riau, yakni di Kabupaten Kampar dan Mandau. Namun dua titik Karhutla yang baru muncul tersebut sudah ditangani oleh petugas gabungan. Sehingga api tidak sempat meluas.

"Itu sudah ditangani dan asapnya juga tidak begitu banyak. Jadi kalau ada yang mengatakan Pekanbaru berasap lihat aja faktanya, memang berasap apa tidak, kan tidak ada lagi, "Kalau pun ada kabut asap itu kiriman dari Sumsel, mereka sekarang sedang berjibaku melakukan pemadaman, sudah ada enam heli yang dikerahkan disana (Sumsel)," ujarnya.

Pihaknya menyayangkan ada sejumlah pihak yang memperkeruh suasana di Riau dengan memberikan statement seolah-olah Pekanbaru berasap dan udaranya berbahaya. Informasi tersebut ditegaskan Edi jelas tidak benar. Sebab kondisi di lapangan saat ini Karhutla di Riau sudah terkendali.

"Titik hotspot pun sedikit. ISPU kita juga sudah membaik, jadi masyarakat jangan resah, kalau memang kondisinya sudah mengkhawatirkan pasti kami sampaikan. Jadi kita minta masyarakat termakan isu-isu yang disampaikan oleh oknum-oknum yang tidak berkompeten yang tidak didukung dengan data yang valid," ujarnya. 

BPBD Riau mencatat total luasan lahan yang terbakar di Riau sejak Januari 2023 hingga awal Oktober 2023 ini total luas lahan di Riau yang terbakar mencapai 1.906 hektare.

"Karhutla paling luas ditemukan di Kabupaten Bengkalis dengan luasan lahan yang terbakar mencapai 393 hektare," kata Edi.

Dari data yang dirilis BPBD Riau, saat ini seluruh kabupaten kota di Riau sudah dilanda Karhutla. Kabupaten Kuansing yang selalu nihil Karhutla saat ini juga sudah ada lahannya yang terbakar.

Edi merincikan untuk luasan lahan yang terbakar di Kabupaten Rokan Hulu seluas 50 hektare. Kemudian Rohil 236 hektare, Dumai 115 hektare, Meranti 39 hektare, Siak 46 hektare, Pekanbaru 43 hektare, Kampar 186 hektare, Pelalawan 212 hektare, Inhu 308 hektare dan Inhil seluas 255 hektare.

"Paling sedikit di Kabupaten Kuansing dengan luasan terbakar 18 hektare," katanya.

( Tribunpekanbaru.com /Syaiful Misgio)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved