Tiga Menteri Israel Pertimbangkan Netanyahu Mundur, Minta Pertanggungjawaban

Tiga menteri Israel mempertimbangkan pengunduran diri untuk meminta pertanggungjawaban PM Benjamin Netanyahu atas serangan Hamas pada 7 Oktober. 

AFP
PM Israel Benjamin Netanyahu 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Tiga menteri Israel mempertimbangkan pengunduran diri untuk meminta pertanggungjawaban PM Benjamin Netanyahu atas serangan Hamas pada 7 Oktober. 

Surat kabar itu tidak menyebutkan nama ketiga menteri tersebut.

“Kami tidak dapat mempercayai situasi ini. Netanyahu tidak boleh dibiarkan terus berlanjut,” surat kabar tersebut mengutip pernyataan salah satu menteri.

Beberapa pejabat keamanan dan politisi Israel mengakui bahwa mereka tidak dapat memperkirakan serangan tersebut .

“Netanyahu menolak bertanggung jawab atas peristiwa 7 Oktober , meskipun beberapa pihak percaya bahwa dia akan mampu menahan gelombang kemarahan yang menantinya setelah perang berakhir,” kata surat kabar itu.

Warga Israel telah melancarkan protes menuntut pengunduran diri Netanyahu di tengah konflik Gaza.

Perkembangan terakhir ini terjadi setelah harian Israel Haaretz melaporkan pada hari Minggu bahwa semakin banyak kegelisahan di kalangan militer yang menuduh Netanyahu melancarkan kampanye untuk menyalahkan tentara.

Haaretz mengutip seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, "Netanyahu mengatur kampanye, mengumpulkan bukti-bukti yang memberatkan tentara dan secara pribadi menjelaskan mengapa dia tidak harus bertanggung jawab. Dia terus menegaskan bahwa dia tidak menerima informasi intelijen."

Kegelisahan di kalangan militer

Surat kabar itu mengatakan Netanyahu menunjuk juru bicara untuk berkoordinasi dengan koresponden militer Israel hanya empat hari setelah dimulainya perang.

“Eli Feldstein sebelumnya menjabat sebagai juru bicara Divisi Angkatan Darat Tepi Barat, yang membuatnya akrab dengan koresponden militer. Ia kemudian menjadi juru bicara Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir,” katanya.

Beberapa sumber dilaporkan menggambarkan penunjukan tersebut sebagai hal yang tidak biasa, terutama pada masa perang ketika menteri pertahanan dan kepala staf biasanya terus berkomunikasi dengan koresponden militer.

Jumat lalu, situs berita Israel Walla melaporkan bahwa Netanyahu "secara aktif berupaya membangun argumennya melawan tentara."

Situs tersebut mengutip sumber-sumber yang dekat dengan perdana menteri yang mengatakan bahwa "istrinya, Sara, memintanya untuk mengumpulkan semua komunikasi publik dan rahasia dari pertemuan Kabinet Keamanan dan diskusi mengenai masalah pertahanan."

Dia "juga memintanya untuk mengumpulkan semua kutipan dari pejabat senior dan mantan pejabat pertahanan yang mencerminkan penilaian intelijen yang salah mengenai kemampuan dan niat Hamas."

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved