Konflik di Palestina
Sejumlah Negara Amerika Latin Bersikap, Bolivia Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel
Sejumlah negara amerika latin memutuskan hubungan dengan Israel ketiga negara zionis tersebut memborbardir Gaza Palestina.
Penulis: M Iqbal | Editor: Ilham Yafiz
TRIBUNPEKANBARU.COM - Sejumlah negara amerika latin memutuskan hubungan dengan Israel ketiga negara zionis tersebut memborbardir Gaza Palestina.
Setidaknya Bolivia telah memutuskan hubungan resmi dengan Israel.
Sementara dua negara Amerika Latin lainnya memanggil duta besar mereka di Tel Aviv untuk berkonsultasi.
"Bolivia memutuskan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Israel sebagai penolakan dan kecaman atas serangan militer Israel yang agresif dan tidak proporsional yang terjadi di Jalur Gaza,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Freddy Mamani pada konferensi pers.
Dilansir Aljazeera, Menteri Kepresidenan Maria Nela Prada juga mengumumkan negaranya akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.
"Kami menuntut diakhirinya serangan di Jalur Gaza yang sejauh ini telah menyebabkan kematian ribuan warga sipil dan pengungsian paksa warga Palestina,” katanya pada konferensi pers yang sama.
Pada hari Rabu, Israel menuduh Bolivia "kapitulasi terhadap terorisme dan rezim ayatollah di Iran,"
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri juga berusaha mengecilkan keputusan Bolivia, dengan mengatakan “hubungan antar negara tidak ada isinya” sejak Luis Arce dilantik sebagai presiden.
Sementara itu Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, menyambut baik keputusan Bolivia dan mendesak negara-negara Arab yang telah menormalisasi hubungan mereka dengan Tel Aviv untuk melakukan hal yang sama.
Negara tetangga Kolombia dan Chile juga memanggil duta besar mereka untuk melakukan konsultasi yang mengecam kematian warga sipil di Gaza dan menyerukan gencatan senjata.
Secara historis , negara-negara berhaluan kiri di Amerika Latin bersimpati dengan perjuangan Palestina, sementara negara-negara beraliran kanan cenderung mengikuti jejak Amerika Serikat.
Menulis di situs media sosial X, Presiden Chili Gabriel Boric menuduh Israel melakukan “pelanggaran yang tidak dapat diterima terhadap Hukum Humaniter Internasional” dan mengikuti kebijakan “hukuman kolektif” terhadap rakyat Gaza, saat ia mengumumkan penarikan kembali Duta Besar Jorge Carvajal.
Chile memiliki komunitas Palestina terbesar dan salah satu tertua di luar dunia Arab.
Juga menulis di X, Presiden Kolombia Gustavo Petro menyebut serangan itu sebagai “pembantaian rakyat Palestina”.
Negara-negara Amerika Latin lainnya, termasuk Meksiko dan Brasil, juga menyerukan gencatan senjata.
| Benjamin Netanyahu Jadi Target, Dua Bom Kilat Mendarat di Rumah PM Israel Itu |
|
|---|
| Usai Hujan Rudal, Israel dan Iran Saling Umbar Ancaman Balas Serangan Lebih Dahsyat |
|
|---|
| Babak Belur Diserang 180 Rudal Iran, PM Israel Meradang: Iran akan Bernasib seperti Jalur Gaza |
|
|---|
| Iran Serang Israel: Fakta-Fakta Rudal Fatah Hipersonik dan Alasan Iron Dome Bisa Bobol |
|
|---|
| DETIK-DETIK 180 Rudal Balistik Iran Hantam Ibu Kota Israel Tel Aviv, Masih Punya Ribuan Stok Lagi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.