Perang Gaza
Erdogan Sebut Israel Negara Teroris: Netanyahu, Akhir Anda Sudah Dekat
Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dengan lantang menyebut bahwa Israel merupakan negara teroris.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dengan lantang menyebut bahwa Israel merupakan negara teroris.
Pernyataan itu diucapkan Erdogan sebagai bentuk kemarahannya atas perilaku Tentara Pendudukan Israel (IOF) yang menyerbu Rumah Sakit Al Shifa.
“Israel menerapkan strategi penghancuran total kota dan penduduknya
Baca juga: PM Kanada ke Israel: Berhenti Membunuh Bayi dan Perempuan Gaza
“Saya katakan secara terbuka bahwa Israel adalah negara teroris.” kata Erdogan pada pertemuan kelompok parlemen Partai AK di Ankara, Rabu (15/11/2023).
Erdogan juga menyebut akhir dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah dekat dan mendesak keberadaan persenjataan nuklir Israel.
“Akhirnya sudah dekat, apakah Anda punya senjata nuklir atau tidak,” tutupnya.
Dia lebih lanjut berjanji bahwa Turki akan menerapkan langkah-langkah untuk memastikan penuntutan para pemimpin politik dan militer Israel di pengadilan internasional.
Baca juga: Jumlah Korban Meningkat, Mayat Berserakan di RS Al Shifa Gaza, 179 Terpaksa Dikubur Massal
Presiden Turki juga mengakui bahwa pejuang Hamas adalah pejuang Perlawanan yang berjuang untuk melindungi wilayah dan rakyat mereka.
Pernyataan ini muncul tak lama setelah pengacara Partai Keadilan dan Pembangunan mengatakan bahwa Turki telah mengajukan kasus terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), menuduhnya melakukan genosida terhadap warga Palestina.
Sebuah kilas balik
Dalam konteks serupa, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengecam PBB dan Dewan Keamanannya pada 12 November, karena menganggap mereka tidak efektif dalam mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin meningkat di Gaza.
Erdogan menyerukan reformasi keanggotaan permanen dan sistem veto PBB, dan menyatakan ketidakpuasannya terhadap struktur yang ada saat ini karena tindakan salah seorang anggota dapat menghambat hasil yang berarti.
Dia menuduh PBB mengabaikan penderitaan warga Gaza dan menekankan perlunya sistem yang lebih adil yang tidak menyerahkan nasib dunia ke tangan segelintir negara yang mempunyai hak veto.
"PBB menjadi tidak efektif. Artinya, Dewan Keamanan PBB pun tidak bisa mencapai hasil apa pun. Kalau salah satu anggota DK bertindak salah maka tidak terjadi apa-apa," ujarnya.
Saat itu, Erdogan menyatakan bahwa kesepakatan apa pun antara Turki dan Amerika Serikat mengenai Jalur Gaza tidak mungkin terjadi jika Washington menganggapnya sebagai bagian dari wilayah Israel.
Dia menekankan bahwa Gaza adalah milik rakyat Palestina, dan AS harus mengakui hal ini agar perjanjian apa pun dapat dilaksanakan.
| Israel Kembali Menggila, Misi Genosida di Gaza Dilanjutkan |
|
|---|
| AS Akan Perketat Visa Ekstremis Yahudi yang Serang Warga Palestina |
|
|---|
| Hubungan Spanyol dan Israel Memburuk Gara-gara Genosida di Gaza |
|
|---|
| Sekjen PBB Merinding Melihat Pembantaian Israel Terhadap Warga Sipil Gaza |
|
|---|
| IOF Israel Disebut Halangi Paramedis RS Al Shifa untuk Selamatkan Nyawa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Presiden-Turkiye-Recep-Tayyip-Erdogan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.