Cak Imin Terharu dengan Sambutan Masyarakat di Pekanbaru

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Penyambutan yang luar biasa oleh para pendukungnya di Pekanbaru membuat Calon Wakil Presiden, Muhaimin Iskandar terharu. 

Bahkan saat berada di Pondok Khas Melayu untuk makan siang dan bertemu para tokoh, timses harus membuat 'pagar besi' agar pria yang akrab dengan nama Cak Imin ini bisa melintas dari ruang VIP ke Aula pertemuan bagian belakang, saking ramai dan antusiasnya masyarakat yang ingin bersalaman dan mengambil foto Cak Imin.

"Tolong bentuk pagar besi. Bapak Ibu mohon ke tepi dulu, biar Cak Imin lewat dulu," kata pembawa acara berulang-ulang menggunakan microphone, namun masyarakat tampak tetap masih terus berupaya berada dekat dengan Cak Imin, dengan berdesakan, dan panitia terus berupaya mempertahankan saling pegangan tangan membuat jalan lurus kedepan agar Cak Imin bisa lewat.

"Saya terharu, bangga, sekaligus bersyukur. Karena semangat bapak ibu yang luar biasa ini seperti," kata Cak Imin mengawali sambutannya, yang disaksikan ratusan pendukung yang hadir di sana.

Baca juga: Cak Imin Dikerumuni Massa Hingga Berdesakan ke Area Pertemuan dengan Tokoh-tokoh Riau di Pekanbaru

Dikatakannya, hal seperti itu terus ia rasakan dalam 2 bulan terakhir, saat melakukan roadshow keliling ke sejumlah wilayah, bahkan sampai Papua. 

"Setiap datang ke suatu wilayah, saya menemukan masyarakat Indonesia mayoritas ingin perubahan. Masyarakat hanya bisa merasakan tapi tidak bisa mengungkapkan, itulah hebatnya orang Indonesia, menerima apa adanya, tidak banyak protes, tapi sebetulnya hatinya bergejolak. Semangatnya tinggi, tapi nasib nggak berubah-berubah. Harga kebutuhan makin naik, petani makin susah, sekolah makin mahal, banyak sekali yang ingin diubah tapi orang Indonesia baik hatinya, makanya saat kita tawarkan semua yang jelek harus diubah, semangatnya untuk membara di seluruh Indonesia, Alhamdulillah itulah yang namanya suara hati adalah suara perubahan," papar Muhaimin. 

Cak Imin menceritakan, bersatunya dengan Anies Baswedan saat ini bukan lah hal baru bagi mereka. Karena keduanya merupakan alumni dari almamater yang sama.

"Saya Alhamdulillah reuni lagi dengan Mas Anies. Tahun 80-an dan 90-an kami sama-sama kuliah di Yogyakarta, di UGM. Saya Psikologi Mas Anies Ekonomi," ujarnya. 

Ia menceritakan, saat itu mereka membuat gerakan pemikiran untuk membantu masyarakat tertindas. Melalui gerakan perjuangan itu akhirnya pada tahun 1998 berhasil melahirkan demokrasi. 

"Yang kemudian masyarakat bebas memilih tanpa ada paksaan, dan dapat menentukan pilihan yabg diinginkan. Kita ingin terus menjaga demokrasi ini, mana yang sudah rusak akan kita perbaiki untuk lebih baik ke depan," ulasnya.

Baca juga: FOTO: Cak Imin Kunjungi Pasar Arengka Pekanbaru

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada tim yang ada di Pekanbaru, yang sudah membantu sosialisasikan untuk memilih Anies dan Muhaimin. "Apa yang sudah dikorbankan tidak akan sia-sia, karena ini menyangkut masyarakat banyak, semoga Indonesia akan semakin maju ke depannya," tambahnya. 

Tidak hanya itu, Cak Imin juga menceritakan bahwa kakeknya dan kakek Anies Rasyid Baswedan merupakan sama-sama pahlawan yang turut andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Karena itu, menurutnya estafet itulah yang kemudian akan mereka lanjutkan untuk melanjutkan perjuangan untuk Indonesia lebih baik kedepannya. 

"Maka selanjutnya tugas kami dan tugas kita semua adalah melanjutkan perjuangan, dengan tujuan menggelar karpet kemakmuran dan kesejahteraan untuk rakyat Indonesia. Saya bersaksi Mas Anies merupakan pemimpin yang mampu mewujudkan semua itu. Saat beliau memimpin Jakarta saya bersaksi, beliau berhasil sukses dan beliau juga merupakan pemimpin Jakarta yang paling sukses di antaranya yang lainnya," ujarnya. 

"Sampaikan kepada sanak saudara lainnya, bahwa kami tidak jualan kecap. Karena Mas Anies dan saya punya pengalaman. Sampaikan kepada masyarakat bahwa kami bukan penjual lagu, kami bukan penjual tarian, tapi kami akan berjuang untuk masyarakat makmur dan sejahtera," imbuhnya. 

Ia juga menceritakan bahwa ia dan Anies sudah bersepakat untuk saling melengkapi dan saling bahu membahu, demi bangsa dan negara. 

Ia meyakini, perjuangan di daerah Riau juga akan sangat luar biasa untuk memenangkan Capres Cawapres nomor 1. Apalagi sejak deklarasi pada 2 September 2023 lalu, secara mandiri masyarakat di tanah air juga sudah mulai menyusun gerakan, karena ingin ada perubahan kedepannya.

(Tribunpekanbaru.com/Alexander)