Berita Kampar
Bocah yang Hilang Saat Lonjakan Debit Air Sungai Kampar Tak Ditemukan, Pencarian Dihentikan
Bocah yang dinyatakan hilang di Sungai Kampar tak kunjung ditemukan. Pencarian pun dihentikan.
Penulis: Fernando Sihombing | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, KAMPAR - Bocah yang dinyatakan hilang di Sungai Kampar tak kunjung ditemukan. Pencarian pun dihentikan.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Kampar, Adi Candra Lukita mengatakan, pencarian dihentikan pada Sabtu (6/1/2024).
Penghentian setelah pencarian dilakukan selama tujuh hari sejak bocah itu hilang.
Bocah malang bernama Pernando Resmawan (9 tahun) itu dinyatakan hilang pada Sabtu (30/12/2023) lalu.
Menurut dia, pencarian sudah dilakukan sampai belasan kilometer ke hilir dari titik diduga hilangnya bocah itu di sekitar kaki Jembatan Water Front City, Bangkinang Kota.
"Pencarian sudah diperluas sampai Air Tiris, terus sampai Danau Bingkuang. Tapi korban tidak ditemukan," kata Candra kepada Tribunpekanbaru.com, Minggu (7/1/2024).
Baca juga: Di Tengah Banjir, Pencarian Seorang Bocah yang Hilang di Sungai Kampar Belum Buahkan Hasil
Menurut dia, pencarian bukan saja di perairan aliran sungai. Tetapi juga dengan menyisir daratan tepi sungai.
Pencairan melibatkan berbagai pihak. Seperti Basarnas Pekanbaru, kepolisian, TNI, hingga masyarakat. Oleh karena tidak membuahkan hasil, pencarian dihentikan berdasarkan persetujuan keluarga.
"Kita koordinasi dengan kepolisian, TNI, dan keluarga sudah setuju pencarian dihentikan," ujarnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar ini mengatakan, upaya pencarian terkendala arus sungai yang sangat deras.
Pada saat korban hilang, arus sungai sangat deras. Lonjakan debit sungai dampak penambahan bukaan pintu pelimpah (spillway gate) dan debit dari anak sungai.
"Jika memang benar-benar tenggelam, mungkin sudah hanyut jauh. Karena arus sungai memang sangat deras," ujarnya.
Menurut Candra, biasanya korban tenggelam sudah mengambang di hari ketiga. Tetapi tidak ada tanda-tanda tubuh korban muncul ke permukaan sungai.
Pelajar Kelas III Sekolah Dasar itu hanyut dan tenggelam di Sungai Kampar sejak Sabtu (30/12/2023) sekitar 13.45 WIB. Tepatnya di bawah Jembatan Water Front City.
Korban sedang bersama ayah sambungnya, Indra Kurnia (29 tahun) saat kejadian. Berdasarkan pengakuan ayahnya, korban hilang setelah menceburkan diri di pinggir sungai. Sementara saat bersamaan di tempat tak jauh, si ayah sedang buang air besar. (*)
| Pemkab Kampar Miliki Saldo Modal Rp204,3 Miliar pada 8 BUMD, Ada yang Mengendap, Ini Rinciannya |
|
|---|
| Dinas PUPR Kampar Sebut 40 Ha Kawasan Candi Muara Takus Milik Waduk PLTA, Situs dalam HPK |
|
|---|
| Dua Hari Warga Siabu Kampar Turun ke Jalan, Adang Kendaraan PT Ciliandra |
|
|---|
| Dua Pekan Barista Wanita Muda Hilang di Kampar, Keluarga Curiga Isi Pesan yang Masuk ke Polsek |
|
|---|
| Kawasan Candi Muara Takus Masih Milik Waduk PLTA di Kampar, Pengelola: Dulu Ikut Diganti Rugi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/penyelam_dikerahkan_dalam_pencarian_hari_ketiga_mahasiswa_pcr_yang_tenggelam_di_pulau_cinta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.