Banjir di Pelalawan
8 Truk Mogok di Tengah Banjir Jalintim KM 83 Desa Kemang Pelalawan, Petugas Evakuasi Satu Per Satu
Insiden truk mogok di tengah banjir Jalan Lintas Timur (Jalintim) Desa Kemang, Pelalawan hari ini
Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Insiden truk mogok di tengah banjir Jalan Lintas Timur (Jalintim) Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan kembali terjadi pada Kamis (11/1/2024).
Berdasarkan pantauan personil Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pelalawan yang bertugas di lokasi banjir Jalintim Desa Kemang, sedikitnya ada 8 mobil besar yang mengalami kerusakan di tengah genangan air.
Kebanyakan kendaraan yang mogok di sepanjang Kilometer 83 yang merupakan titik banjir terdalam.
Melihat banyaknya kendaraan yang terjebak banjir, petugas gabungan dari berbagai instansi yang siaga di jalur banjir langsung melakukan evakuasi agar arus lalu lintas bisa kembali berjalan sesuai pengaturan.
"Dari 8 mobil yang rusak di banjir Kilometer 83, sudah 6 kendaraan yang berhasil dievakuasi. Dua lagi masih dalam proses penanganan," ungkap Kapolres Pelalawan, AKBP Suwinto SIK melalui Kasat Lantas AKP Akira Ceria SIK kepada Tribunpekanbaru.com , Kamis (11/1/2024).
Akira Ceria menuturkan, petugas gabungan berupaya mengevakuasi satu persatu kendaraan yang mogok dari jalur banjir, karena menghalangi arus lalu lintas.
Jika mobil itu semakin lama terendam akan menambah panjang antrian kendaraan, baik dari arah Pangkalan Kuras maupun dari arah Pangkalan Kerinci.
Mengingat arus lalin yang diberlakukan sistem buka tutup dari masing-masing arah, tentu mempengaruhi tenggat waktu penutupan maupun pelepasan kendaraan.
Saat ini ketinggian air di Jalintim Kilometer 83 mencapai 120 Centimeter dan di Kilometer 82 setinggi 110 Centimeter.
Sedangkan jalur banjir telah meluas mulai dari Km 75 sampai Km 84 Desa Kemang dengan debit air yang beragam tingginya.
Kondisi ini masih menyulitkan arus lalu lintas dari berbagai arah dan antrian panjang kendaraan belum teratasi sepenuhnya.
"Sistem buka tutup arus lalu lintas masih tetap diberlakukan, agar lebih teratur dan tidak memperpanjang kemacetan," tandasnya Akira Ceria.
Puluhan personil gabungan dari berbagai instansi seperti Polres Pelalawan, TNI, Dinas Perhubungan (Dishub), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satpol PP, dan masyarakat relawan berjaga disepanjang Jalintim yang dikepung banjir.
Untuk memberikan arahan kepada pengendara saat melintas agar tidak terjebak banjir ataupun terperosok ke dalam lubang drainase.
Sampai saat ini petugas masih hanya mengizinkan kendaraan roda 10 ke atas yang lewat dari lokasi banjir Jalintim.
Sedangkan kendaraan rendah atau di bawah 10 roda belum diperbolehkan melintas.
Karena risikonya sangat tinggi menyebabkan mobil mogok hingga terbawa banjir.
Sehingga dihentikan arus lalu lintas untuk mobil atau kendaraan tersebut.
"Kami selalu menekankan agar pengendara tetap mematuhi aturan dan arahan dari petugas di lapangan," katanya.
( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )
| Banjir di Desa Lubuk Kembang Bunga Pelalawan Surut Total, Masyarakat Harus Tetap Waspada |
|
|---|
| Debit Air Turun 15 Cm, Hari Kedua Banjir Landa Desa Lubuk Kembang Bunga Pelalawan |
|
|---|
| Desa Lubuk Kembang Bunga Pelalawan Kembali Dilanda Banjir Akibat Luapan Sungai Nilo |
|
|---|
| Banjir di Desa Lubuk Kembang Bunga Pelalawan Surut, Jalan dan Bangunan Tak Tergenang Lagi |
|
|---|
| Satu Keluarga Mengungsi, Banjir di Desa Lubuk Kembang Bunga Pelalawan Meluas |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.