Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Pelalawan

Debit Air Sungai Kampar Turun 18 Cm, BPBD Pelalawan Sebut Banjir Surut Karena Curah Hujan Turun

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan BPBD dari alat pemantau air di jembatan Langgam Sungai Kampar, banjir terlihat surut dalam dua hari terakhir

Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
Istimewa
Gubernur Riau Edy Natar Nasution didampingi Bupati Pelalawan H Zukri meninjau dapur umum dan lokasi pengungsian di komplek Bhakti Praja Pangkalan Kerinci, Minggu (14/1/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PELALAWAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pelalawan mengklaim jika Tinggi Muka Air (TMA) sungai-sungai besar di Pelalawan mengalami penurunan hingga Senin (15/1/2024).

Berdasarkan pengukuran yang dilakukan BPBD dari alat pemantau air di jembatan Langgam Sungai Kampar, banjir terlihat surut dalam dua hari terakhir.

Total debit air yang berkurang mencapai 18 centimeter dari ketinggian pekan lalu.

Dengan rincian, pada Minggu (14/1/2024) tinggi air turun 11 Centimeter (Cm) dan Senin (15/1/2024) surut 8 Cm.

"Debit berkurang dalam dua hari ini dan mempengaruhi banjir yang terjadi di beberapa daerah di Pelalawan. Termasuk banjir di Jalintim," tutur Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pelalawan, Zulfan M.Si kepada Tribunpekanbaru.com , Senin (15/1/2024).

Zulfan menyampaikan, turunnya tinggi muka air Sungai Kampar dipengaruhi oleh curah hujan yang mulai mengalami penurunan.

Tercatat dalam tiga hari terakhir ini, intensitas hujan berkurang drastis dibandingkan sebelumnya.

Alhasil genangan air yang muncul di beberapa lokasi termasuk di Kota Pangkalan Kerinci menunjukkan penurunan.

Seperti tiga titik banjir di sepanjang Jalan Sultan Syarif Hasim berkurang drastis, banjir di Jalan Abdul Jalil berkurang hampir 20 centimeter, serta benar di Jalan Koridor RAPP mulai surut.

Sampai saat ini banjir di Pelalawan telah menyebar ke 30 desa dan kelurahan di tujuh kecamatan.

Sedangkan jumlah warga yang terdampak mencapai 6.482 Kepala Keluarga (KK) dengan 20.392 jiwa.

Sebagian masyarakat terdampak banjir masih bertahan di dalam rumah yang dikepung air dan memilih mengungsi mandiri ke rumah keluarga.

Hanya 603 KK dengan 1.430 jiwa yang mengungsi ke lokasi pengungsian yang disiapkan pemerintah atau perusahaan di setiap kecamatan.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved