Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Cerita Rakyat

Cerita Rakyat Indonesia Legenda Gajah Mada dan Sejarah Gajah Mada serta Tempat Lahir Gajah Mada

cerita rakyat Indonesia adalah legenda Gajah Mada dan sejarah Gajah Mada serta tempat lahir Gajah Mada yang dikenal sebagai patih kerajaan Majapahit

Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
capture Google Street View
Cerita Rakyat Indonesia Legenda Gajah Mada dan Sejarah Gajah Mada serta Tempat Lahir Gajah Mada 

Damarwulan dan Minak Jingga terjadi dalam masa pemerintahan Ratu Suhita ditahta Majapahit Minaksinga yang dimaksud dalam kisah tersebut.

Setara dengan berwira bumi penguasa Kedaton Timur yang berperang melawan Majapahit sehingga jika tafsiran ini diikuti, maka Gajah Mada anak dari patih Legendar baru ada setelah Majapahit melewati masa kejayaannya.

Sedangkan dalam berbagai prasasti dan Kakawin Nagarakertagama sebagai bukti yang otentik disebutkan bahwa Gajah Mada berperan dalam masa awal dan masa kejayaan Majapahit dalam periode kekuasaan Hayam Wuruk.

Hal yang paling menarik dalam kitab Babad Arung Bondan dan dapat dijadikan interpretasi lebih lanjut adalah pernyataan bahwa Gajah Mada merupakan anak dari seorang Mahapatih.

Adapun nama Patih yang menjadi Ayah Gajah Mada masih belum akurat, sebab dalam kisah-kisah tradisional nama tokoh sering berganti karena diceritakan secara berulang-ulang dalam kurun waktu yang berbeda.

4. Gajah Mada Menurut Kitab Pararaton Kertarajasa Jayawardhana

Dalam Pararaton, Gajah Mada dikenal dengan Raden Wijaya dan ia disebutkan memiliki beberapa pengikut yang setia dan merekalah yang mengiringi Raden Wijaya dalam pengungsian dan kemudian membuka hutan sebagai cikal bakal Majapahit.

Pengikut-pengikut tersebut diantaranya adalah Lembu Sora, Nambi Ranggalawe, Gajah Pagon, Pedang Dangdi dan lainnya.

Dikisahkan bahwa, pengiring Raden Wijaya bernama Gajah Pagon terluka karena terkena tombak di badannya ketika berperang melawan pengikut Jayakatwang dari Kediri.

Namun walaupun dalam kondisi terluka, Gajah Pagon tetap mampu berkelahi melawan orang-orang dari Kediri yang mengejar rombongan Raden Wijaya.

Setelah tentara Kadiri dapat dihalau rombongan Raden Wijaya masuk hutan di daerah Telaga Pegat, mereka memutuskan untuk menuju ke desa Pandaan dan disambut oleh Kepala Desa bernama Macan Kuping.

Di desa ini Raden Wijaya disuguhi kelapa muda yang setelah dibuka berisi nasi putih.

Kemudian perjalanan berlanjut menuju Pulau Madura dan meminta bantuan kepada Arya Wiraraja.

Namun karena luka yang diterimanya Gajah Pagon harus ditinggalkan di Desa Pandaan.

Mengenai tokoh Gajah Pagon dari kitab Pararaton menyatakan Gajah Pagon tidak dapat berjalan.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved