Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ramadhan 2024

Amalan dan Keutamaan Malam Nisfu Syaban Menjelang Ramadhan 2024

Sebelum masuk Bulan Ramadhan, umat Islam akan bertemu dengan malam Nisfu Syaban. Kapan dan apa saja amallam serta keistimewaanya.

Editor: M Iqbal
SRIPOKU/ANTON
Keutamaan hingga Amalan-amalan yang Dianjurkan di bulan syaban. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sebelum masuk Bulan Ramadhan, umat Islam akan bertemu dengan malam Nisfu Syaban.

Nisfu Syaban diambil dari kata Nisfu yang artinya pertengahan dan Syaban yang artinya bulan Syaban.

Malam Nisfu Syaban akan dijumpai pada pertengahan bulan Syaban,

Yakni pada tanggal 15 bulan Syaban bertepatan dengan puncak bulan purnama.

Berdasarkan Kalender Hijriyah 1445 H, bulan Syaban 2024 jatuh pada hari Minggu 11 Februari 2024.

Nisfu Syaban ini  dikenal dengan sebutan Laylatul Bara'ah atau Laylatun Nisfe min Syakban.

Baca juga: Doa Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan 2024 dan Adab Ziarah Menurut Sunnah

Arti malam Nisfu Syaban adalah malam pengampunan dosa, malam untuk berdoa, dan malam pembebasan.

Umat Islam meyakini bahwa pada malam Nisfu Syaban amalan-amalan akan diangkat dan Allah SWT membuka pintu rahmat serta memberi ampunan akan dosa-dosa hamba-Nya.

Oleh karena itu, pada malam tersebut umat Islam menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan memperbanyak ibadah.

Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam.

Umat muslim kerap menyambut malam Nisfu Syaban dengan beribadah sepanjang malam.

Beberapa amalan yang biasa dikerjakan saat malam nisfu syaban seperti shalat sunnah, membaca Al Quran, serta berdoa dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Keistimewaan Nisfu Syaban seringkali disamakan dengan Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.

Dalam hadis Nabi Muhammad SAW, disebutkan:

"Sesungguhnya Allah memperhatikan hambaNya (dengan penuh rahmat) pada malam Nishfu Sya'ban, kemudian Ia akan mengampuni semua makhlukNya kecuali orang musyrik dan musyahin (orang yang hatinya ada kebencian antar sesama umat Islam." (HR. Ath-Thabarani).

Menurut kalender Hijriah yang dirilis Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI, malam Nisfu Syaban jatuh antara hari Selasa dan Rabu, 7-8 Maret 2023.

Dalam tayangan YouTube Tribunnews.com di program Oase, Dosen IAIN Surakarta, Sulhani Hermawan mengatakan, keistimewaan Nisfu Syaban adalah terampuninya dosa bagi umat yang memohon ampunan kepada Allah.

"Dosa diampuni dan doa diijabah oleh Allah," ujarnya lagi.

Di sisi lain pihaknya juga menjelaskan soal keistimewaan bulan Sya'ban.

Menurut Sulhani, bulan Syaban merupakan bulan yang di dalamnya melahirkan berbagai macam kebaikan.

"Syaban itu secara umum adalah jalan untuk menuju kebaikan yang kadang itu tidak gampang untuk dilalui, ada juga yang yang memaknai Syaban ini adalah bulan untuk mempersiapkan diri masuk ke bulan Ramadan," lanjutnya.

Peristiwa Penting

Salah satu peristiwa penting yang terjadi di bulan Sya'ban adalah perpindahan kiblat.

Di sini merupakan perpindahan arah kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah di Mekkah.

"Dan itu diabadikan di surat Al-Baqarah," katanya.

Kemudian peristiwa lain yakni perintah untuk membaca salawat.

Dengan adanya hal tersebut banyak yang mengatakan bulan Sya'ban adalah bulan salawat.

Amalan saat Nisfu Syaban

- Berdoa

- Memohon ampun kepada Allah SWT

- Salat wajib dan sunnah

- Membaca Al Quran

- Bersalawat

Sementara menurut Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki dalam kitab Madza fi Sya'ban merinci setidaknya terdapat tiga amalan penting yang dapat dilakukan, melansir Instagram @pwnujatim, yakni:

1. Membaca Surat Yasin 3 kali, dengan masing-masing di akhir pembacaan meminta dipanjangkan umur, diberi rezeki yang halal dan wafat dalam keadaan Husnul Khotimah.

2. Membaca sebanyak-banyaknya dua kalimat syahadat atau kalimat 'Lailahaillallah Muhammadarrasulullah' (Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah).

3. Memperbanyak istighfar karena tidak ada satupun manusia yang luput dari dosa.

Bacaan Doa Malam Nisfu Syaban

Washollallahu ala sayyidina muhammadin waala alihi wasohbihi wasallam.

Allahumma yaa dzal manni walaa yumannu alaika yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa dzath thauli wal in aam, laa ilaaha illaa anta, dhahrul laajiin, wa jaarul mustajiiriin, wa amaanul khaa ifiin,

Allahumma in kunta katabta nii indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan aw mahruuman aw mathruudan awa muqtarran alayya fir rizqi, famhullaa humma bi fadllika syaqaawatii wa hirmaani wa thardii waq titaari rizqii wa ats-bitnii indaka fii ummil kitaabi saiidan marzuuqan muwaffaqallil khairaat.

Fa innaka qulta wa qauluka haqqu fii kitaabikal munazzali alaa nabiyyikal mursali, yamhul laahumaa yasyaa u wa yutsbitu wa indahuu ummul kitaab.

Illahii bittajallil aadhami fii lailatin nishfi min syahri syabaanil mukarramil latii yurfaqu fiihaa kullu amrin hakim wa yubram, ishrif anni minal balaa I maa alamu wa maa laa alam wa anta allamul ghuyuubi birahmatika yaa arhamar raahimin.

Artinya:

Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan.

Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisi-Mu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrah-Mu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisi-Mu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan.

Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.”

Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui.

Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi Rahmat-Mu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi.

Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin

(Tribunpekanbaru.com )

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved