Berita Siak
Jembatan Maredan Kabupaten Siak Jadi Wisata Dadakan, Ngabuburit dan Mejeng Sampai Malam
Jembatan Maredan di kecamatan Tualang, kabupaten Siak menjadi objek wisata dadakan.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Sesri
Kapal roro ini khusus melayani truk-truk pegangkut kayu bahan baku kertas ke pabrik. Sebab truk-truk pengangkut kayu itu dilarang lewat di jembatan karena dinilai membahayakan pengendara lain.
Meski demikian, kondisi saat ini tidak sesuai dengan ekspektasi. Sampah bertebaran, dan permukaan yang berlubang. Selain itu suar muai jembatan juga merenggang yang dapat membahayakan pengendara. Ditambah lagi dengan banyaknya warga yang mejeng di jembatan ini.
“Asik aja nongkrong di sini, pemandangannya luas dan angin sepoi-sepoi, jadi cocoknya untuk ngabuburit,” kata Rahman, pria yang biasa nongkrong di jembatan itu, Selasa (26/3/2024).
Rahman juga lebih sering nongkrong sambil ngabuburit dan setelah berbuka puasa.
Warga kota Perawang justru mengajak teman-temannya menghabiskan waktu nongkrong di jembatan ini.
“Kalau ngabuburit itu asiknya pas detik-detik mau berbuka jadi tergesa-gesa pulang, ya pacu-pacu gitulah biar sampai di rumah sirine berbuka langsung berbunyi, kalau ga pacu motornya jadi keduluan sirinenya,” ujar remaja 17 tahun itu.
Ia sering datang bersama 4 bahkan sampai 6 temannya. Sedikitnya ada 2 atau 3 sepeda motor. Mereka memarkir sepeda motornya di pinggir dan nongkrong di sana.
“Kalau malam di bulan puasa ini sambil minum-minum dan merokok, sampai pukul sembilan malam pulang, hanya untuk ngilangin suntuk aja Bang,” katanya.
Ramainya orang datang ke jembatan ini otomatis mengundang para pedagang kalilima. Tidak heran bila banyak pedagang datang, sehingga jembatan semakin ramai.
“Pedagang biasanya datang malam, kalau di luar Ramadan udah rutin banyak pedagang di sini,” kata Rio, warga lainnya yang datang ke jembatan itu.
Saat Tribunpekanbaru.com menelusuri situasi dan kondisi nongkrong jembatan tersebut, memang menyajikan pemandangan luas. Cerobong-cerobong asap pabrik kertas di kota Perawang terlihat, hamparan hijau perkebunan kelapa sawit, lalu lalang kapal di sungai Siak, serta jaringan tegangan tinggi PLN yang terpancang di tengah-tengah rimba perkembunan. Tidak hanya itu, angin sepoi-sepoi juga membuat sejuk.
Namun demikian, nongkrong di jembatan ini terasa sangat tidak nyaman dari lalu lalang truk tronton.
Sekali truk lewat, jembatan rasa bergoncang seperti gempa. Udaranya juga tidak sehat, berdebu.
Sejumlah kejadian mengerikan di jembatan Maredan ini masih terekam kuat di memori masyarakat setempat.
Kadang kala, anak-anak muda melupakan kejadian-kejadian itu. Mulai dari kecelakaan lalu lintas, serta adanya orang melompat dari atas jembatan.
Kepala Rutan Siak Temui Bupati, Minta Solusi Krisis Air dan Kelebihan Penghuni |
![]() |
---|
Hari Pertama Sekolah, Bupati Siak Afni Jemput Siswa dan Bagikan Seragam Gratis |
![]() |
---|
Remaja 18 Tahun Ajak Gadis di Bawah Umur Tidur di Hotel Perawang Siak, Ortu Meradang Lapor Polisi |
![]() |
---|
Sebulan Menjabat, Bupati Siak Umumkan Penurunan Harga Gas Elpiji dan Bantuan Seragam Sekolah Gratis |
![]() |
---|
Langkah Panjang Manggala Agni di Batas Siak–Bengkalis untuk Cegah Karhutla |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.