Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Sumbar

Cerita Martis saat Terjadi Banjir Lahar Dingin di Sumbar , Batu Sebesar Mobil Hantam Rumah Warga

Martis mengatakan bahwa saat air deras dan kerus turun disertai dengan material batu yang sebesar mobil kemudian menghantam dinding rumah warga

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar
Banjir lahan dingin di Sumbar telah menciptakan banyak duka bagi warga 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kondisi Nagari Koto Tuo , Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat cukup memprihatinkan setelah dilanda banjir lahar dingin .

Banyak material bawaan dari banjir seperti kayu-kayu dan juga batu . KOndisi tersebut jelas memberikan duku bagi warga .

Termasuk Martis yang kehilangan warungnya yang tersapu banjir serta mobil X Pander miliknya yang juga tersapu banjir dan dalam kondisi penyok akibat menahan batu besar .

Baca juga: Gempa Kecil Turut Jadi Pemicu Longsor, Erupsi Gunung Marapi dan Banjir Bandang di Sumbar

Martis menyebutkan ini bukanlah banji lahar dingin , namun debit air yang makin tinggi namun tidak tersalurkan akibat kayu-kayu yang menumpuk .

"Ini bukan kiriman dari lahar dingin, tapi galodo. Bisa jadi dari Talago Dewi Gunung Singgalang," ujarnya.

Untuk memastikan warung miliknya Martis masih bolak-balik menyisir setiap bagian bangunan warung miliknya yang tidak tersisa tanpa jejak, Senin (13/5/2024) pagi.

Ia mengelilingi rumahnya dan rumah warga lain, untuk memastikan dimana bangunan warung semi permanen itu terbawa air.

"Entahlah, puing bangunannya saja tidak ketemu lagi," ujarnya, melihat lokasi sekitar tempat kira-kira bangunan warungnya tersangkut.

Menurtnya sejak dialihkannya hulu sungai yang biasanya mengaliri nagari Koto Tuo beberapa waktu terakhir, volume air sungai menurun drastis.

Baca juga: Alat Berat Dikerahkan Normalisasi Daerah Terdampak Longsor di Sumbar

Warga hanya mendapat informasi bahwa air dialihkan oleh masyarakat hulu ke Pakan Sanayan.

Akibat pengalihan air ini, sejumlah material kayu, batu dan sampah dari Gunung Singgalang tidak mengalir lagi.

Sehingga saat material sudah terlalu banyak tersangkut dan debit air makin tinggi di hulu, banjir besar datang.

Banjir besar ini, terjadi sekira pukul 22.15 WIB, Sabtu (12/5/1024). Banjir dibuka dengan bunyi bebatuan dan pohon yang keras menyisir sungai di Koto Tuo.

Pembukaan banjir dengan batu dan pohon ini langsung disertai air yang sangat besar dan amat keruh.

Warga setempat tanpa persiapan apapun hanya bisa pasrah menunggu galodo itu mendatangi rumah mereka masing-masing.

Baca juga: Kabupaten Pelalawan Riau Waspada Banjir Pasca Dibukanya Pintu Waduk PLTA Koto Panjang Kampar

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved