Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Sumbar

Masih Kesulitan , Pencarian Korban Banjir Bandang di Sumbar Diperluas hingga ke Provinsi Riau

Pencarian pada korban banjir bandang di Sumbar akan diperluas hingga ke Provinsi Riau . Inilah sungai yang diharapkan bisa menjawab aliran korban

|
Editor: Budi Rahmat
Tribun Pekanbaru/Theo Rizky
Proses pencarian korban terakhir bencana galodo yang menerjang Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang Kabupaten Agam Sumatera Barat masih berlangsung, Rabu (15/5/2024). (TRIBUN PEKANBARU/THEO RIZKY). 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pencarian korban banjir bandang Sumatera Barat ( Sumbar ) akan diperluas hinggak ek Provinsi Riau .

Pencarian tersebut diharapkan akan memberikan titik temu terkait dengan korban yang masih hilang .

Riau menjadi salah satu Provinsi yang berdekatan dengan Sumbar dnegan aliran sungai yang menyatu .

Baca juga: Banjir Bandang di Sumbar : Kabupaten Agam 29 Warga Meninggal Dunia, Tanah Datar 22 , 20 Warga Dicari

Salah satunya adalah Sungai Kuantan Sengingi . Karena itu , pencarian akan diintensifkan dengan memperluas lokasi pencarian .

Hingga kini Tim Sar Gabungan melanjutkan pencarian 14 korban banjir bandang dan banjir lahar dingin di sekitar Gunung Marapi, Jumat (17/5/2024).

Pencarian hari ini adalah hari keenam sejak kejadian, Sabtu (11/5/2024). Pencarian korban dilakukan di sembilan sektor meliputi Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

"Dapat kami sampaikan bahwa korban yang akan kita cari ialah 14 orang, satu di Agam dan 13 di Tanah Datar," kata Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik.

Abdul Malik menambahkan sampai saat ini, pihaknya tidak mendapatkan lagi laporan korban yang hilang dari keluarga korban.

Serta sudah ditemukan 61 orang meninggal dunia dan yang belum teridentifikasi 5 orang, termasuk korban yang ditemukan di Sijunjung.

Abdul Malik menambahkan, 61 orang yang ditemukan meninggal dunia ini sesuai dengan data DVI yang telah dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Hai Warga Pekanbaru! Ngeluh Banjir? Yuk Ikut Gerakan Cinta Pekanbaru Gotong Royong Massal Jumat Pagi

“Dari 61 ini, 5 korban belum teridentifikasi,” katanya.

Menurut Abdul Malik, jika nanti hasil identifikasi DVI, korban yang ditemukan di Sijunjung merupakan Warga Tanah Datar, maka pencarian akan diperluas ke Sijunjung

"Akan dibuka posko di sana (Sijunjung) dan dilakukan pencarian sampai Teluk Kuantan Riau," ungkapnya.

Selain itu, pencarian juga akan diperpanjang. Tidak hanya sesuai SOP Basarnas selama 7 hari, namun sampai SK masa tanggap darurat.

Baca juga: Update Jumlah Korban Banjir Bandang Sumbar, Sudah Capai 67 Orang

Jumlah Korban Banjir di Sumbar

Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mengupdate jumlah korban banjir bandang lahar dingin dan longsor Sumbar.

Berdasarkan data hingga Kamis, 16 Mei 2024 pukul 17.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat berjumlah 67 orang, 20 orang hilang dan masih dalam pencarian.

Kemudian 3 orang meninggal dunia belum teridentifikasi dan saat ini berada di RSUD Sijunjung, serta 989 KK terdampak, 40 orang mengalami luka-luka.

Baca juga: Update Jumlah Korban Banjir Bandang Sumbar, Sudah Capai 67 Orang

Adapun jika dirinci berdasarkan wilayah, korban jiwa di Kabupaten Agam meninggal dunia sebanyak 22 jiwa, Kota Padang Panjang 2 jiwa.

Lalu Kabupaten Tanah Datar 29 jiwa, Kabupaten Padang Pariaman 12 jiwa, Kabupaten Limapuluh Kota tidak ada yang meninggal namun 1.995 jiwa terdampak, dan di Kota Padang 2 jiwa meninggal dunia.

Baca juga: Korban Banjir Lahar Dingin Agam Sumbar Butuh Bantuan Perlengkapan Sekolah

Baca juga: Butuh tenaga kerja terbaik untuk bisnismu? Cari di sini!

Sementara itu, di samping proses perencanaan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan, pemerintah melalui tim gabungan juga terus mengupayakan pencarian dan evakuasi korban jiwa.

Baca juga: Prabowo Tiba di Sumbar, Bantuan Untuk Korban Banjir Bandang Langsung Disalurkan

"Hari kelima disampaikan data terbaru, sehingga kita masih punya waktu satu hari berdasarkan golden time."

"Tentu kita harus berdialog dengan ahli waris dan keluarga ditinggal apakah 20 orang ini sudah diikhlaskan atau belum, sehingga kalau terima kita bisa hentikan pencarian dan evakuasi tapi kalau minta tetap dicari kita harus masih cari."

"Negara memberikan anggaran pencarian itu batasnya enam hari setelah itu di cover BNPB jadi tidak perlu khawatir," jelas Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto pada rapat koordinasi, Kamis (16/5/2024).

Baca juga: Layanan Dukungan Psikososial dari Kemensos bagi Anak-anak Korban Galodo Banjir Bandang Sumbar

Mengingat proses penanganan tanggap darurat hingga masa transisi diperkirakan masih berlangsung beberapa hari ke depan, Suharyanto juga meminta agar pemerintah daerah lebih bijak dalam mengatur pendistribusian bantuan permakanan dan kebutuhan dasar kepada masyarakat.

"Sembako permakanan melimpah tolong dilihat kebutuhan yang lain seperti kebutuhan wanita, anak-anak, dan alat kebersihan, harus diadakan kalau kekurangan harus segera laporkan ke BNPB," pungkas Suharyanto.

Pencarian sejauh ini masih terus diupayakan termasuk membersihkan lokasi-lokasi yang merupakan tempat terparah yang terpapar banjir bandang di Sumbar. (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Baca juga: Desa Paling Hilir Sungai di Kampar Riau Ini Tak Luput dari Banjir Setelah Pintu Waduk Dibuka

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved