Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Banjir di Sumbar

Kisah Korban Banjir di Sumbar , Berlinang Air Mata Nelisma sampaikan Pesan ke Mensos Tri Rismaharini

Nelisma menyebutkan bahwa ibu dan cucunya hingga kini belum juga ketemu . Karena itu besar harapannya pencarian tetap dilakukan

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar
Mensos Tri Rismaharini dengarkan keluhan warga 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Berlinang air mata , Nelisma menyampaikan harapannya kepada Menteri Sosial Tri Rismaharini .

Harapan tersebut disampaikan Nelisma saat Mensos melakukan kunjungan ke Sumbar dan menemui korban banjir bandang , di Lapangan Bola Limo Kaum Tanah Datar pada Selasa (21/5/2024).

Nelisma satu dari puluhan korban banjir bandang di Sumbar yang hingga kini masih menantikan kabar keberadaan ibu dan cucunya .

Baca juga: Banjir di Sumbar : Bertemu Langsung dengan Presiden Jokowi , Emi Sampaikan Pesan Ini

Sampai hari kesepuluh setelah banjir bandnag , kedua orang tersayngnya itu belum juga ditemukan . Karena itu Nelisma kemudian menyatakan pengharapannya

"Buk, cucu dan ibu saya belum bertemu. Saya mohon tolong cari mereka sampai ketemu," ujarnya sembari mengusap air mata saat ditanyai keluh kesah oleh Mensos.

Nelisma tak kuasa menahan air mata . Jelas sekali gurat kesedihan di air mukanya . ia tentu saja masih sangat menginginkan orangtua dan cucunya bisa ditemukan meskipun hanya akan melihat jasad keduanya .

Ya , hingga kini Nelisma belum menerima kehilangan cucu dan ibunya yang terseret banjir lahar dingin Gunung Marapi, Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar).

Ia masih berharap bisa melihat kembali keduanya meski sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

Baca juga: Momen Mobil Presiden Jokowi Masuk Nagari Bukik Batabuah, Lalu Jalan Kaki Lihat Dampak Banjir Bandang

Nelisma mengaku takut kalau saja pencarian berakhir sedangkan ibunya yang sudah berumur 100 tahun dan cucunya 5 tahun belum ditemukan.

Ia berharap sekali kalau pencarian bisa terus berlanjut sampai kedua orang yang ia sayang itu bertemu.

"Saya sudah sampaikan sama ibuk dan bapak menteri tadi, semoga saja ia dengar dan bisa temukan keduanya," jelas Nelisma.

Warga akan Direlokasi

Walinagari Bukik Batabuah Firdaus mengungkapkan sebanyak puluhan Kepala Keluarga (KK) sudah menyatakan siap untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman dari zona bahaya.

Firdaus menyebutkan sebelumnya pihaknya sudah melakukan edukasi kepada masyarakat terkait relokasi dan potensi bahaya berada di zona merah.

Baca juga: Pintu Waduk PLTA Koto Panjang RIau Ditutup, Potensi Banjir di Kawasan Aliran Sungai Kampar Berkurang

"Sebelumnya kita sudah melaksanakan edukasi kepada masyarakat terkait zona merah, saat ini juga masih berjalan pendataan kepada masyarakat," ujarnya, Senin (20/5/2024).

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved