Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Pilgub Riau

Pilgub Riau 2024, Dua Mantan Gubri Bersaing, Pengamat Nilai Riau Butuh Pemimpin Berani

Dua nama calon kandidat yang akan bertarung di Pilgub Riau 2024 yakni mantan Gubri Syamsuar dan Edy Natar Nasution bersaing ketat.

Penulis: Dodi Vladimir | Editor: M Iqbal
Istimewa
Dua mantan Gubri, Syamsuar dan Edy Natar bersaing di Pilgub Riau 2024. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Sejumlah nama akan bertarung di Pilgub Riau 2024.

Sosok calon kandidat yang akan maju pada pemilihan gubernur Riau dan wakil gubernur Riau ini sudah banyak yang bermunculan.

Bahkan nama-nama para calon kandidat tersebut menunjukan keseriusannya dengan mendaftar ke sejumlah partai politik.

Bakal calon yang akan maju itu pun datang dari berbagai latar belakang.

Ada yang politisi, birokrat, militer, pengusaha dan dari latar belakang lainnya.

Dengan banyaknya calon kontestan yang akan maju ini, tentu akan membuat warna tersendiri dalam kontestasi Pilgub Riau 2024 ini. 

Dari nama-nama tersebut, dua diantranya terlihat bersaing ketat. Keduanya adalah mantan Gubernur Riau (Gubri) yakni Syamsuar dan Edy Natar Nasution.

Berdasarkan hasil survei dari lembaga Voxpol pimpinan Pangi Sarwi, populeritas serta elektabilitas mantan Gubernur Riau Edy Brigjen TNI (Pur) Natar Nasution berada pada angka 12,4 persen.

Ia bersaing ketat dengan mantan Gubernur Riau, Syamsuar dengan 13,4 persen.

Kemudian disusul Abdul Wahid (anggota DPR RI) 5,4 persen, Syahrul Aidi (DPR RI) 4,0 persen, Muhammad Wardan (eks Bupati Inhil) 3,3 persen, Yopi Arianto (eks Bupati Inhu) 3,0 persen.

Popularitas dan elektabilitas Mantan Dandrem 031 Wirabima yang berbeda tipis dengan Syamsuar yang juga Mantan Gubri menjadi suatu hal yang menarik.

Sebab Balon Gubri dengan tagline BBM (Berani Bela Masyarakat) baru bergerak melakukan sosialisasi dalam 2 atau tiga bulan belakangan ini.

Menanggapi hal itu, Pengamat politik dari Universitas Lancang Kuning Alexsander Yandra SIP MSi mengatakan masyarakat Riau saat ini membutuhkan pemimpin yang berani dan tegas.

"Riau butuh kepemimpinan yang bersih, jujur dan berani serta punya pengalaman memimpin Riau. Karena itu, perlu orang yang tegas dan punya karisma yang merakyat dan sederhana," kata Alex kepada wartawan Jumat (24/5).

Alex tak menyebut siapa sosok pemimpin berani dan merakyat yang dimaksud. Namun, dia menilai masyarakat mengetahui siapa sosok tersebut.

"Pemimpin yang punya semangat mendobrak, berani membela masyarakat. Bukan hanya pemimpin yang administratif dan birokratif. Kita tidak butuh lagi pemimpin yang administratif tersebut," ucap Alex.

Bukan tanpa sebab, saat ini Alex mengatakan Riau berada dalam fase yang harus maju. Menurutnya, pemilih di Riau lebih banyak rasional.

"Pemilih Riau 70 persen rasional, 20 persen dipengaruhi faktor psikologis dan sisanya faktor sosiologis. Artinya di Riau sudah masuk mayoritas pemilih cerdas yang berorientasi pada program visi misi dan track record kandidat," terang Alex.

Menurut Alex, pemilih yang rasional biasanya memprioritaskan pada pemimpin yang memiliki program, visi misi, trade record serta kompetensi yang dilihat dari pengalaman dalam memimpin Riau.

"Preferensi pemilih Riau yang mayoritas melayu sangat mengidentikan pada pemimpin yang religius, yang dekat dengan para santri, pemilih muda atau mileneal dan Gen Z. Selain itu juga dekat dengan para ulama, tokoh agama, ormas islam, perlu menjadi catatan penting," kata Alex.

Alex menyebutkan, secara politik kesolehan sosial itu menjadi hal yang prioritas bagi pemimpin. Kesolehan sosial yang dimaksud dapat dilihat dari kedekatan pemimpin dengan masyarakat serta sesama koleganya.

Selain itu juga pemimpin yang bisa membangun program-program kerakyatan dan anti korupsi.

"Kita lihat, Riau itu butuh pemimpin yang sederhana merakyat, mampu mendobrak ide-ide inovatif untuk Riau. Bukan pemimpin yang hanya menjalankan administratif. Bahkan kita tidak butuh pemimpin yang mencla mencle, harus berani bela masyarakat," terangnya.

Alex berharap Gubernur Riau terpilih ke depannya selain berani membela masyatakat, juga bisa memimpin demi kepentingan rakyat.

( Tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved