Fakta-fakta Kasus Dugaan Pembunuhan Toke Barang Rongsokan di Siak, CCTV Tak Berfungsi

Banyak fakta menarik pada kasus kematian Maryamah, toke barang rongsokan di kelurahan Sungai Mempura, kecamatan Mempura, kabupaten Siak, Riau.

Editor: Sesri
Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra
Kamera CCTV di dinding rumah korban diduga pembunuhan di Gang Horas, kelurahan Sungai Mempura, kecamatan Mempura, kabupaten Siak. 

Anto ini baru sebulan bekerja mengantarkan barang rongsokan milik Maryamah dan Amilus. Sedangkan sopir yang lama, yang juga telah dianggap seperti anak angkatnya, Agus tidak pernah dikasih job sejak Anto masuk.

“Jadi setelah sampai di rumah si sopir tadi pulang, tinggallah berdua ibu bersama Bapak di rumah. Biasanya kalau sudah malam mereka sudah gembok itu pintu pagar, tidak mau lagi menerima barang kalau malam,” ujarnya.

Dari keterangan para tetangga, ada pria mengendarai motor Honda Beat masuk seperti mau menjual barang.

Namun, sosok pengendara honda Beat ini tidak ada yang tahu. Karena jarak antara rumah dengan rumah korban ini juga tidak terlalu dekat.

“Apakah iya benar ada pengendara honda Beat ini atau tidak, itu yang jadi pertanyaan kami,” katanya.

Sementara itu Agus, membenarkan sudah sebulan lamanya tidak dimintai jasanya untuk mengantarkan barang ke Pekanbaru. Padahal Agus ini andalan Maryamah selama lebih 5 tahun lamanya untuk mengantarkan barang ke Pekanbaru.

“Dalam sebulan belakangaan sekali saya datang karena saya lihat ada Bapak miscall. Itupun saya datang bukan disuruh ngantarkan barang, hanya bantu dia sebentar saja,” kata Agus.

Ia tidak tahu alasan Maryamah menggantikan perannya dengan Anto.

Sedangkan Anto ini adalah pekerja toke rongsokan dari Dayun, yaitu Aan. Pada malam kejadian, warga tidak melihat adanya sosok Anto. Anto baru datang pada pagi Jumat dan langsung memeluk suami korban Amilus

“Waktu itu Anto memang menangis -nangis memeluk Bapak,” kata Agus.

Di rumah duka Sabtu ini juga didatangi Aan. Saat ditanya Tribunpekanbaru.com, Aan mengaku sangat dekat dengan sosok Maryamah dan Amilus. Ia juga mengaku sudah dianggap sebagai orang tua angkat.

“Saya dekat dengan Bapak, karena Bapak mirip ayah saya, jadi kalau saya kangen ayah saya, saya datang ke sini,” ujar Aan, yang juga toke barang rongsokan di Dayun.

Namun demikian, Anto tidak terlihat di hari ketiga kejadian. Sementara pelayat masih berdatangan silih berganti. Sementara pihak kepolisian melanjutkan penyelidikan.

( Tribunpekanbaru.com/mayonal putra)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved