Firasat Sang Adik Sebelum Gofi Hidayana Keluar Rumah, Jadi Korban Aksi Jambret di Pekanbaru

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Suasana duka masih menyelimuti rumah Gofi Hidayana di Jalan Panda, Kelurahan Sukajadi, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru, Jumat (14/6/2024)

Gofi Hidayana wanita muda berusia 25 tahun tersebut meninggal dunia usai menjadi korban jambret pada Rabu (12/6/2024) malam lalu di Jalan Hang Tuah, Pekanbaru.

Satu tenda untuk tahlilan masih berdiri di depan rumah, begitu juga tumpukan kursi plastik serta beberapa karangan bunga ucapan duka cita masih terpajang.

Di kalangan keluarga, Gofi Hidayana dikenal sebagai wanita pekerja keras dan perhatian.

Hal ini disampaikan adik bungsunya, Aqira Rifatma Naini (19).

Saat ditemui Tribunpekanbaru.com di rumahnya, Aqira pun menceritakan sosok Gofi dalam keseharian.

"Kakak itu baik dan perhatian, suka ngajak kesana kesini, suka membantu, suka juga traktir makan keluarga," katanya.

Menurut Aqira, Gofi sangat rajin dalam bekerja, pergi pagi pulang sore, bahkan ia tetap bekerja meski dalam keadaan capek dan sakit.

Sejak ayahnya meninggal dunia pada 2021 lalu, Gofi bersama saudaranya bahu membahu mencari nafkah untuk keluarga.

Baca juga: Ucapan Duka Mengalir di IG Gofi Hidayana Korban Jambret di Pekanbaru, Husnul Khotimah Opi

Baca juga: Sosok Gofi Hidayana Sarjana Hukum Unilak Korban Jambret di Pekanbaru Riau, Pekerja Keras

Baca juga: Satu Pelaku Jambret yang Tewaskan Mahasiswi di Pekanbaru Tukang Parkir

Gofi pun bekerja di sebuah kafe di Kota Pekanbaru.

"Biasanya orang kan izin telat atau tidak masuk kerja kalau sakit, tapi dia tetap kekeh pergi, bahkan kemarin sebelum meninggal dunia dia memang sakit, karena sebelumnya saya juga sakit, jadi ketular, demam batuk sampai tenggorokan sakit," kenangnya.

Dilanjutkannya, Gofi merupakan sosok yang tidak bisa menolak ajakan teman-temannya dan senang berinteraksi.

Pada Rabu (12/6/2024) sekitar jam 22.00 WIB Gofi pulang ke rumah, namun tidak lama, ia pun pergi lagi setelah dijemput temannya Joshua Kurniawan (25)

Diceritakan Aqira, sebelum kejadian dirinya mengalami perasaan yang tidak tenang, seakan-akan ada firasat tidak baik.

"Entah kenapa saat itu sempat berpikir buruk aja, kalau kakak nggak ada gimana? kalau saya tinggal sendiri di kamar ini bagaimana? mama juga berfirasat buruk pas di malam sebelum kejadian," katanya.