Idul Adha 2024

Ustad Pupung Perdana Jadi Khatib Idul Adha 1445 H di Lapangan Turap Kampung Rempak Siak Riau

Warga kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Riau, memadati pelataran parkir turap tepian Sungai Siak pagi untuk menunaikan salat Idul Adha.

Penulis: Mayonal Putra | Editor: Ariestia
Tribunpekanbaru.com/Mayonal Putra
Jemaah Salat Ied di pelataran parkir turap kelurahan Kampung Rempak, Siak, Riau, mendengarkan khutbah yang disampaikan Ustad Pupung Perdana SHI, Rabu (17/6/2024). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Warga kelurahan Kampung Rempak, Kecamatan Siak, Riau, memadati pelataran parkir turap tepian Sungai Siak, Senin (17/6/2024) pagi untuk menunaikan salat Idul Adha 1445 H.

Pelataran parkir yang mampu menampung seribuan jemaah tersebut tampak padat.

Warga berbondong-bondong menggelar tikar dan sajadah sesuai saf salat.

Panitia pelaksana salat Id di lapangan ini terdiri dari pengurus masjid Raudhatussalam Kampung Rempak dan musala Darussalam Perumnas Kampung Rempak.

Khatib salat Ied diisi oleh ustad kondang, Pupung Perdana, SHi dan imam Abdul Hamid.

Sebelum salat dimulai, Abdul Hamid mengingatkan jemaah tata cara salat Ied serta bacaannya. Kemudian salat dilaksanakan.

Usai salat, khatib Pupung Perdana langsung naik mimbar menyampaikan khutbahnya.

Baca juga: Hari Raya Idul Adha di Kampar Riau, Ini Sebaran 771 Lokasi Penyembelihan 4.966 Hewan Kurban

Baca juga: FOTO: Pemotongan Hewan Kurban Idul Adha 2024 di Pekanbaru

Dengan suara menggelegar, Ustad Pupung meminta jemaah meneladani keimanan Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS dan Siti Hajar.

Ustad Pupung Perdana mengisahkan kehidupan Nabi Ibrahim yang sangat lama mendapatkan anak.

Setelah mendapatkan anak yakni Nabi Ismail AS, mendapat perintah untuk kurban.

Atas keimanan yang kuat, perintah itu dijalankan dengan baik.

Godaan syetan yang datang kepada Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Siti Hajar tidak mempan, karena besarnya keimanan ketiga hamba Allah tersebut.

Kisah Nabi Ibrahim dikenang selamanya terlebih setiap hari raya Idul Adha atau disebut juga hari raya haji atau hari raya kurban.

“Nabi Ibrahim merupakan sosok demokratis, meskipun mendapat perintah, ia tetap menanyakan kepada anaknya untuk proses kurban, sebagaimana diceritakan dalam Alquran Surat As Safaat ayat 102,” kata Ustad Pupung Perdana.

Ia menambahkan, Nabi Ibrahim dan keluarganya sampai pada puncak keimanan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved