Pembunuhan di Inhil

6 FAKTA Pembacokan di Inhil Riau: Pelaku Sakit Hati Anaknya Dilecehkan, Sebut DH 'Orang Kuat'

DH yang ketika itu tengah duduk-duduk di pinggir jalan di sebuah bangku yang kemudian didatangi oleh pelaku dari arah belakang.

IST
6 FAKTA Pembacokan di Inhil Riau 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Warga Desa Simpang Gaung Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau pada Senin (24/6/2024) geger.

A alias Bain (54) nekat menghabisi nyawa DH dengan parang.

Berikut beberapa fakta dari Pembunuhan di Inhil itu.

1. DH Ditebas Dua Kali

DH yang ketika itu tengah duduk-duduk di pinggir jalan di sebuah bangku yang kemudian didatangi oleh pelaku dari arah belakang.

Tebasan pertama parang panjang pelaku mengenai bagian belakang leher korban hingga nyaris putus.

Tebasan kedua, parang panjang di ayunkan ke arah kaki dan mengenai bagian lutut korban.

2. DH Tewas di Tempat

Akibat tebasan tersebut korban kehabisan banyak darah dan seketika jatuh tidak berdaya di depan rumah hingga akhirnya meninggal dunia.

3. Motif Bain

Setelah diamankan Polres Inhil, Bain tega menghabisi DH lantara tindakan asusila korban kepada anak perempuannya.

Akan tetapi, korban tak kunjung bertanggungjawab.

"Pelaku telah melecehkan anak saya satu bulan terakhir ini, masih saya tahan–tahan,” ujar pelaku A saat menjalani pemeriksaan lanjutan di Ruang Satreskrim Polres Inhil, Selasa (25/6) siang.

Baca juga: VIRAL Janda di Sumsel Melahirkan Sendiri, Bisakah Perempuan Melahirkan tanpa Bantuan?

Baca juga: PAK RT Beberkan Sosok Kokom, Janda Berusia 43 Tahun yang Melahirkan Sendiri Lalu Bekap Bayinya

4. Tak Berani Melaporkan DH

Di hadapan penyidik, pelaku A mengaku tidak bisa berbuat banyak atas perlakuan yang menimpa anaknya tersebut.

Penyebabnya karena keluarga pelaku termasuk orang yang disegani di kampung tersebut.

"Tidak melaporkan kejadian itu karena dia termasuk orang kuat,” tambahnya.

5. Melarikan diri karena Dikejar Abang Keluarga Korban

Lebih lanjut pelaku menuturkan, setelah kejadian tersebut dirinya berupaya melarikan diri untuk menghindari bentrok bersama keluarga pelaku.

"Disuruh lari karena keluarga yang saya bacok abangnya nyerang, nyari saya bawak parang juga,” tambah pelaku yang tampak tegar dengan memakai baju tahanan berwarna oranye.

Baca juga: Punya Istri Brutal hingga Kerap Menampar, Eko Laporkan Istrinya ke Polisi

Baca juga: JERITAN Ibu Siswa SMP yang Tewas di Padang: Padahal Afif Sudah Minta Ampun

6. Sakit Hati Bain

Kapolres Inhil AKBP Budi Setiawan melalui Kasatreskrim Polres Inhil AKP Anggi Rian Diansyah menjelaskan, Polsek Gaung yang menerima laporan kejadian tersebut langsung melakukan pencarian dan berhasil meringkus pelaku di Pasar Kelurahan Kuala Lahang Kecamatan Gaung.

Lebih lanjut Kasat menjelaskan, sebelum terjadinya peristiwa naas tersebut pelaku keluar rumah bermaksud untuk mengambil kayu untuk di buat arang.

"Pelaku telah membawa parang dari rumah. Sekira pukul 10.00 wib pelaku melihat korban duduk di pinggir jalan di sebuah bangku sambil bermain handphone,” jelas Kasat.

Namun dalam jarak sekitar 4 meteran, pelaku mendengar korban berkata kepada rekan bicaranya (saksi) yang duduk di depan rumah dengan perkataan "apa tidak aja dia tu, makan aja disuapkan" (Tidak ada apa - apanya dia (pelaku) tu, makan aja disuapkan).

Perkataan ini seolah menyindir atau meremehkan pelaku, sehingga pelaku yang mendengar perkataan korban tersebut langsung emosi dan menyerang korban dari arah belakang dengan langsung menebaskan parang kearah leher belakang korban.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved