Pembunuhan di Inhil

Kronologi Pemuda Tewas Ditebas Pakai Parang di Inhil, Pelaku Emosi Dengar Obrolan Korban

Pembacokan di Inhil dilakukan gara-gara pelaku sakit hati mendengar obrolan korban yang seolah menyindirnya.

Editor: Muhammad Ridho
Istimewa
Kronologi Pemuda Tewas Ditebas Pakai Parang di Inhil, Pelaku Emosi Dengar Obrolan Korban 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Berikut kronologi Pembunuhan di Inhil yang menewaskan seorang pemuda inisial DH.

Korban yang masih berusia 30 tahun meregang nyawa setelah ditebas oleh A alias Bain (54) menggunakan parang.

Pembacokan dilakukan gara-gara pelaku sakit hati mendengar obrolan korban yang seolah menyindirnya.

Mirisnya, leher korban nyaris putus setelah ditebas pakai parang.

Pelaku telah membawa parang dari rumah untuk mengambil kayu untuk di buat arang.

Namun di perjalanan, korban tak sengaja mendengar korban mengobrol kepada rekannya.

Peristiwa tragis itu terjadi di Desa Simpang Gaung Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Riau pada Senin (24/6/2024) kemarin.

Lokasi tepatnya di Jalan Penghulu mus RT 002 RW 001 Dusun Tanjung Mutiara.

Kronologi

DH yang ketika itu tengah duduk-duduk di pinggir jalan di sebuah bangku yang kemudian didatangi oleh pelaku dari arah belakang.

Tebasan pertama parang panjang pelaku mengenai bagian belakang leher korban hingga nyaris putus.

Tebasan kedua, parang panjang di ayunkan ke arah kaki dan mengenai bagian lutut korban.

Akibat tebasan tersebut korban kehabisan banyak darah dan seketika jatuh tidak berdaya di depan rumah hingga akhirnya meninggal dunia.

Usai melakukan aksinya pelaku melarikan diri, sementara itu saksi dan warga langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib .

Kapolres Inhil AKBP Budi Setiawan melalui Kasatreskrim Polres Inhil AKP Anggi Rian Diansyah menjelaskan, Polsek Gaung yang menerima laporan kejadian tersebut langsung melakukan pencarian dan berhasil meringkus pelaku di Pasar Kelurahan Kuala Lahang Kecamatan Gaung.

Lebih lanjut Kasat menjelaskan, sebelum terjadinya peristiwa naas tersebut pelaku keluar rumah bermaksud untuk mengambil kayu untuk di buat arang.

"Pelaku telah membawa parang dari rumah. Sekira pukul 10.00 wib pelaku melihat korban duduk di pinggir jalan di sebuah bangku sambil bermain handphone,” jelas Kasat.

Namun dalam jarak sekitar 4 meteran, pelaku mendengar korban berkata kepada rekan bicaranya (saksi) yang duduk di depan rumah dengan perkataan "apa tidak aja dia tu, makan aja disuapkan" (Tidak ada apa - apanya dia (pelaku) tu, makan aja disuapkan).

Perkataan ini seolah menyindir atau meremehkan pelaku, sehingga pelaku yang mendengar perkataan korban tersebut langsung emosi dan menyerang korban dari arah belakang dengan langsung menebaskan parang kearah leher belakang korban.

“Setelah korban terjatuh pelaku langsung meninggalkan korban,” pungkas AKP Anggi.

Sakit hati diduga menjadi motif utama pembunuhan di Inhil Riau tersebut.

"Perasaan sakit hati terhadap korban tersebutlah yang memicu pelaku langsung emosi dan membacok korban ketika korban mengeluarkan kata – kata yang menyinggung pelaku,” ujar AKP Anggi.

( Tribunpekanbaru.com /T. Muhammad Fadhli).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved