Pembunuhan di Inhil
Pengakuan Pilu Ayah yang Habisi 'Orang Kuat' di Kampungnya, Inhil, Riau: Pelaku Lecehkan Anak Saya
Sakit hati yang dipendam Bain (54) terhadap DH (30) akhirnya memuncak hingga terjadilah pembunuhan di Inhil, Riau pada Senin (24/6/2024).
Penulis: T. Muhammad Fadhli | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, TEMBILAHAN - Sakit hati yang dipendam Bain (54) terhadap DH (30) akhirnya memuncak hingga terjadilah pembunuhan di Inhil, Riau pada Senin (24/6/2024).
Pemuda di Desa Simpang Gaung Kecamatan Gaung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, itu tewas bersimbah darah setelah dibacok oleh Bain dengan menggunakan senjata parang.
Perkelahian berujung pembunuhan terjadi sekitar pukul 10.00 Wib.
Korban berinisial DH meregang nyawa akibat sabetan parang panjang yang dilakukan pelaku berinsial A alias Bain di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Jalan Penghulu mus RT 002 RW 001 Dusun Tanjung Mutiara.
Kejengkelan Bain pada korban bermula pada tindakan asusila yang dilakukan DH kepada anak perempuannya.
Ditunggu-tunggu itikad baiknya, namun DH tak kunjung bertanggungjawab.
Baca juga: BREAKING NEWS: Pemuda di Inhil Riau Tewas Dibacok Pakai Parang, Pelaku Emosi Gara-gara Hal Ini
Bain yang merasa menghadapi 'orang kuat; di kampungnya hanya bisa memendam emosi.
"Pelaku telah melecehkan anak saya satu bulan terakhir ini, masih saya tahan–tahan,” ujar Bain saat menjalani pemeriksaan lanjutan di Ruang Satreskrim Polres Inhil, Selasa (25/6) siang.
Di hadapan penyidik, Bain mengaku tidak bisa berbuat banyak atas perlakuan yang menimpa anaknya tersebut
Ia tidak berani melapor ke polisi, lantaran keluarga pelaku termasuk orang yang disegani di kampung mereka.
"Tidak melaporkan kejadian itu karena dia termasuk orang kuat,” sebutnya.
Namun kemudian emosi yang sudah dipendamnya meledak setelah mendengar obrolan korban,
Ia merasa tersindir.
Kepada polisi Bain mengaku tak bisa menahan emosinya setelah ia mendengar DH mengeluarkan kata-kata yang meremehkan dan merendahkannya.
Bain yang saat itu sudah memegang parang, gelap mata dan langsung mendatangi korban.
Ia mengeksekusi korban dengan cara menebas korban dari belakang menggunakan parang panjang,
Lebih lanjut pelaku menuturkan, setelah kejadian tersebut dirinya berupaya melarikan diri untuk menghindari bentrok bersama keluarga pelaku.
"Disuruh lari karena keluarga yang saya bacok abangnya nyerang, nyari saya bawak parang juga,” tambah pelaku yang tampak tegar dengan memakai baju tahanan berwarna oranye.
Polisi lakukan penyidikan
Satreskrim Polres Inhil masih mendalami kasus pembunuhan di Inhil yang dilakukan oleh A alias Bain (54) sehingga menyebabkan DH (30) meregang nyawa.
Bain (54) saat ini masih menjalani penyidikan atau pemeriksaan lanjutan di Ruang Satreskrim Polres Inhil, Selasa (25/6) siang.
Sementara ini pelaku di sangkakan dengan Pasal 338 KUHP mengenai pembunuhan yang menyatakan bahwa pemberian sanksi atau hukuman pidananya adalah pidana penjara paling lama 15 tahun.
“Tersangka saat ini sudah kita lakukan penahanan di Polres untuk kita lakukan penyidikan,” Kasatreskrim Polres Inhil AKP Anggi Rian Diansyah melalui Kanit pidum Aiptu Hermanto.
Namun menurutnya tidak tertutup kemungkinan berdasarkan hasil penyidikan nantinya hukuman pelaku bisa bertambah apabila ada unsur perencanaan.
Ditambahkannya, jika nanti terbukti berencana terlebih dahulu maka akan dikenakan pasal 340 KUHP dengan ancaman seumur hidup, hukuman mati atau penjara 20 tahun.
“Tidak tertutup kemungkinan, kita melakukan pendalaman apakah tindakan tersangka ini dilakukan sudah berencana atau tidak,” ujarnya Aiptu Hermanto disela penyidikan pelaku.
Hermanto menjelaskan, menurut pengakuan pelaku, korban membicarakannya dengan orang lain (saksi) saat dirinya bertemu dengan pelaku.
“Tersangka yang pada saat itu hendak pergi bekerja langsung menebas leher korban bagian belakang,” pungkasnya.
Sementara itu Kasatreskrim Polres Inhil AKP Anggi Rian Diansyah menjelaskan, Polsek Gaung yang menerima laporan kejadian tersebut langsung melakukan pencarian dan berhasil meringkus pelaku di Pasar Kelurahan Kuala Lahang Kecamatan Gaung.
Lebih lanjut Kasat menjelaskan, sebelum terjadinya peristiwa naas tersebut pelaku keluar rumah bermaksud untuk mengambil kayu untuk di buat arang.
"Pelaku telah membawa parang dari rumah. Sekira pukul 10.00 wib pelaku melihat korban duduk di pinggir jalan di sebuah bangku sambil bermain handphone,” jelas Kasat.
Namun dalam jarak sekitar 4 meteran, pelaku mendengar korban berkata kepada rekan bicaranya (saksi) yang duduk di depan rumah dengan perkataan "apa tidak aja dia tu, makan aja disuapkan" (Tidak ada apa - apanya dia (pelaku) tu, makan aja disuapkan).
Perkataan ini seolah menyindir atau meremehkan pelaku, sehingga pelaku yang mendengar perkataan korban tersebut langsung emosi dan menyerang korban dari arah belakang dengan langsung menebaskan parang kearah leher belakang korban.
“Setelah korban terjatuh pelaku langsung meninggalkan korban,” pungkas AKP Anggi. (Tribunpekanbaru.com/T Muhammad Fadhli).
Pembunuhan di Inhil : Anak Gadis Dilecehkan, Bain Gelap Mata, Parang Ditebas ke Leher dan Lutut DH |
![]() |
---|
Polisi Dalami Kasus Pembunuhan di Inhil, Hukuman Pelaku Bisa Bertambah Jika Ada Unsur Perencanaan |
![]() |
---|
6 FAKTA Pembacokan di Inhil Riau: Pelaku Sakit Hati Anaknya Dilecehkan, Sebut DH 'Orang Kuat' |
![]() |
---|
Bain Pelaku Pembunuhan di Inhil sebut Korban adalah orang ' Kuat ' , Ini yang bikin Ia Naik Pitam |
![]() |
---|
Pengakuan Pelaku Pembunuhan di Inhil, Emosi Korban Tak Tanggungjawab Setelah Lecehkan Anak Gadisnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.