Kabar Dunia

Kelaparan dan Menjadi Kurus Badan, Warga di Gaza Tak Lagi Saling Kenal jika Bertemu di Jalan

Kelaparan telah mengubah segalanya di Gaza . Akibat perang yang tak tak tahu kapai usainya . Kini wargapun tak lagi saling bertegur sapa

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar
warga Gaza yang tak lagi saling tegur sapa . aanak-anak tercerabut masa depannya 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kelaparan dan menjadi kurus , warga di Gaza tak lagi mengenal satu sama lain .

Perubahan fisik telah membuat kondisi warga menjadi berubah . Penderitaan akibat perang benar-benar telah mencabut kemanusiaan di Gaza .

Ya , warga di Gaza sangat butuh perhatian . Mereka adalah orang sipil yang tidak berkaitan dengan perang

Baca juga: Ungkapan Pilu Warga Gaza: Hamas Telah Mengolok-olok Kami, Penderitaan Kami dan Kehancuran Hidup Kami

Namun , objek dan penderitaan berada di posisi mereka kini dan entah sampai kapan .

Makanan semakin berkurang , bangunan rusak dan tentu saja anak-anak akan kehilangan masa tumbuh bahagia mereka .

Inilah Jalur Gaza Utara. Dimana warga kini benar-benar diselimuti kalaparan .

Bukan ingin mereka , karena itu adalah dampak dari perang yang tak berkesudahan.

Bunyi ledakan dan bau mesiu adalah hal yang awalnya menakutkan namun kini menjadi kebiasaan.

Kebiasaan yang karena keterpaksaan . tak ada tempat bersembunyi yang aman . Rumah sudah hancur berantakan dan kemanusiaan telah diabaikan.

Baca juga: Israel Serang Gaza Lagi, Kali Ini 19 Orang Warga Sipil Tewas di Kamp Pengungsi

Kini warga Palestina mengeluhkan kekurangan pangan dan harga bahan makanan yang melambung tinggi.

Abu Mustafa termasuk yang menghadapinya.

Kelaparan yang disebabkan oleh perang sejak Oktober 2023 lalu bahkan telah membuatnya kehilangan berat badan lebih dari 25 kg.

"Hanya ada tepung dan makanan kaleng, tidak ada yang lain untuk dimakan, tidak ada sayuran, tidak ada daging, dan tidak ada susu. Berat badan saya turun lebih dari 25 kilogram," kata Abu Mustafa, yang tinggal di Kota Gaza bersama keluarganya, sebagaimana dilansir Reuters pada Rabu (26/6/2024).

Bukannya usai, penderitaan Abu justru bertambah baru-baru ini. Rumahnya dihantam oleh tank Israel pada pekan lalu.

Serangan tersebut telah menghancurkan sebagian besar lantai atas, sehingga memaksa Abu dan keluarganya tinggal di lantai bawah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved