Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kabar Dunia

Polisi Tembak Remaja 13 tahun , Disangka Bawa Senjata Asli , Ternyata Hanya Replika, Korban Tewas

Hanya bawa senjata replika, remaja 13 tahun ditembak polisi . Ia sempat menodongkan senjata replika itu yang memicu penembakan

Editor: Budi Rahmat
tangkap layar
Penembakan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Pistol sudah diarahkan , pelatuih sudah ditekan dan peluru melsat menmebus dada remaja 13 tahun .

Seketika ia terkapar dan darah mengucur dari bagian dadanya yang tertembus peluru .

Polisi kemudian mendekati remaja tersebut . sebuah senjata dijauhkan dan polisi memberikan pertolongan .

Baca juga: Kabar Dunia : Inilah Penculikan Terlama di Dunia, 26 tahun Menghilang, Ternyata di Rumah Tetangga

Namun , korban yang sempat dibawa ke rumah sakit akhirnya meninggal dunia .

Yang bikin kaget adalah senjata yang awalnya dipegang oleh korban ternyata adalah senjata replika.

Senjata tersebut yang sempat diarahkan ke polisi yang memicu polisi menembaknya

Namun , korban telah meninggal dunia dengan kenyataan ia hanya menodongkan senjata replika saja .

Jelas kejadian tersbeut membuat keluarga korban bertanya-tanya terkait dnegan sikap keras dan tegas polisi hingga korban ditembak

Kejadian tersebut di Amerika Serikat , korban seorang remaja laki-laki berusia 13 tahun tewas ditembak polisi di negara bagian New York pada Jumat malam.

Baca juga: Kabar Dunia : Bikin Merinding , Apa jadinya Ular Mematikan Sembunyi di Dalam Kamar Anak ?

Penembakan terjadi usai dua pemuda dihentikan oleh petugas yang sedang menyelidiki perampokan di Utica sekitar 386 km barat laut Manhattan.

Kedua pemuda awalnya didekati petugas polisi lantaran cocok dengan deskripsi tersangka perampokan.

"Salah satu dari mereka berlari sebelum menodongkan sesuatu yang tampak seperti pistol ke arah petugas," kata kepala polisi Utica Mark Williams dikutip dari Sky News pada Minggu (30/6/2024).

Video di media sosial menunjukkan anak laki-laki itu dikejar oleh petugas yang menjatuhkannya hingga terjatuh.

Dua petugas lagi mengejar mereka, setelah itu terdengar suara tembakan. "Ya Tuhan, dia baru saja menembaknya," kata seorang pengamat.

Anak laki-laki itu terkena tembakan di bagian dada setelah salah satu petugas melepaskan satu tembakan ke arahnya, kata Williams.

Remaja tersebut yang dalam laporan lokal disebut sebagai seorang pengungsi dari Myanmar diberi pertolongan pertama di tempat kejadian tetapi kemudian meninggal di rumah sakit.

Baca juga: Kabar Dunia : Keji , Ayah dan Adik Dikurung dalam Peti Besi lalu Ditenggelamkan agar Dapat Warisan

"Petugas menemukan replika pistol Glock 17 Gen 5 dengan magasin yang bisa dilepas," kata Williams.

"Pistol itu memiliki tanda Glock, tanda tangan, magasin yang bisa dilepas, dan nomor seri," kata juru bicara polisi Letnan Michael Curley.

Senjata itu dalam semua aspek merupakan senjata api yang tampak realistis.

Departemen Kepolisian Utica mengatakan doa yang tulus ditujukan kepada keluarga korban.

"Kami akan terus bersikap transparan dan dapat diakses oleh keluarga dan komunitas selama proses ini berlanjut," kata departemen tersebut melalui Facebook.

Polisi yang terlibat diidentifikasi sebagai Patrick Husnay, Bryce Patterson dan Andrew Citriniti, yang telah diberi cuti administratif dengan gaji.

"Petugas Husnay adalah petugas yang menembakkan senjata tugasnya, menyerang remaja tersebut," kata departemen tersebut.

"Seperti yang akan diilustrasikan dalam rekaman kamera yang dikenakan di tubuh (BWC), ketika petugas bertanya dan hendak menggeledah Nyah Mway, dia langsung melarikan diri dengan berjalan kaki," tambahnya.

Saat melarikan diri, korban mengeluarkan replika senjata Glock dari depan tubuhnya.

Kejadian ini tentu saja jadi pembelajaran terkait dnegan keputusan polisi dan antisipasi kejadian terburuk . (*)

( Tribunpekanbaru.com )

Baca juga: Kabar Dunia : Pasutri Berbalas Pesan Pribadi Lewat Baliho , Warga Senyum-senyum Baca Pesan Suami

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved