Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Ketua KPU Dipecat

Tersandung Kasus Asusila, Ketua KPU Dipecat: Sebelumnya Hasyim Asyari Ceramah Soal Surga dan Neraka

Terkait hal itu, dia mengungkapkan bahwa setiap orang memiliki nafsu untuk menginginkan sesuatu tanpa adanya rasa syukur.

IST
Ketua KPU Hasyim Asyari Dipecat. 

"Itulah manusia. Makanya nantinya disediakan surga dan neraka. Kalau surga semua, terus nggak ada nerakanya gimana," katanya.

Baca juga: Sidang Praperadilan Pegi: Siasat Polda Jabar Bongkar Nama Alias Perong, DPO Kasus Vina Cirebon

Baca juga: Kapolda Sumbar: Kalau Institusi Kami Diinjak-injak, Dipojokkan, Ya Siapa yang Tidak Marah

Di sisi lain, Hasyim menilai adanya nafsu dalam konteks wacana masa jabatan tiga periode oleh presiden merupakan hal lumrah sebagai manusia.

Lagi-lagi, dia menyebut nafsu semacam itu merupakan hal alamiah yang dimiliki manusia.

"Kalau saya ditanya, menurut saya enggak lah. Itu memang basic instinct manusia yaitu pengin jadi apa, ternyata enak ya, bagaimana mau diperpanjang (masa jabatan presiden).

"Misalkan udah jadi apa, pengen punya itu. Maksudnya itu kan pengin punya kekuasaan, pengin punya kursi (anggota dewan)," katanya.

Pemecatan Hasyim Dinilai sebagai Langkah Tegas

Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia, Neni Nur Hayati menilai putusan DKPP memecat Hasyim dari jabatan KPU.

Putusan DKPP itu dianggap sebagai langkah tegas dan progresif untuk menjaga integritas penyelenggara Pemilu.

Apalagi, kasus yang menjerat Hasyim ini berkaitan dengan tindakan asusila.

"Ini langkah tegas dan progresif yang dilakukan oleh DKPP untuk menjaga integritas pemilu, apalagi ini berkaitan dengan tindakan asusila yang sangat merugikan bagi korban dan mencederai institusi penyelenggara pemilu," kata Neni kepada Tribunnews.com, Rabu.

Neni mengatakan, putusan DKPP ini bisa menjadi pengingat bagi penyelggara Pemilu lainnya pada semua lebel, khususnya KPU agar tidak main-main dengan integritas Pemilu.

Mengingat, KPU selama ini menjadi aktor penting dalam pelaksanaan Pemilu dan pemilihan.

Maka dari itu, integritas Pemilu perlu dijaga agar tidak kian jauh dari moralitas dan etika.

"Saya juga berharap ini menjadi pembelajaran berharga untuk semua jajaran penyelenggara pemilu di semua level agar tidak main-main dengan integritas pemilu," ungkapnya.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved