Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kolaborasi Pendidikan Vokasi dan DUDI di Riau, Ciptakan Lulusan Berkualitas dan Sesuai Pasar Kerja

Tim Penguatan Ekosistem Kemitraan Vokasi Provinsi Riau menyelenggarakan kegiatan Business Matching dan Diskusi Publik. 

Penulis: Dodi Vladimir | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir
Tim Penguatan Ekosistem Kemitraan Vokasi Provinsi Riau menyelenggarakan kegiatan Business Matching dan Diskusi Publik. Menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau H Boby Rachmat, Tim Pakar Dit. Mitras DUDI Prof Dr Ir Lilik Sudiajeng MErg, Direktur Politeknik Negeri Bengkalis Johny Custer ST MT, Vera dari Agung Toyota, Perwakilan dari Kadin Provinsi Riau, serta Pemimpin Redaksi Tribun Pekanbaru Syarif Dayan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Provinsi Riau dan memperkuat kemitraan antara institusi pendidikan vokasi dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Tim Penguatan Ekosistem Kemitraan Vokasi Provinsi Riau menyelenggarakan kegiatan Business Matching dan Diskusi Publik. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan para penyelenggara pendidikan vokasi dengan DUDI guna mengoptimalkan potensi kemitraan yang saling menguntungkan.

Kegiatan ini berlangsung di Hall Gedung Serba Guna Politeknik Caltex Riau, Selasa (9/7/2024) yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau Boby Rachmat. 

Dan adapun Tim Penguatan Ekosistem Kemitraan Vokasi Provinsi Riau sendiri terdiri dari Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Caltex Riau, dan Politeknik Kampar.  

Dalam diskusi publik tersebut menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau H Boby Rachmat, Tim Pakar Dit. Mitras DUDI Prof Dr Ir Lilik Sudiajeng MErg, Direktur Politeknik Negeri Bengkalis Johny Custer ST MT, Vera dari Agung Toyota, Perwakilan dari Kadin Provinsi Riau, serta Pemimpin Redaksi Tribun Pekanbaru Syarif Dayan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Riau Boby Rachmat mengatakan masalah regulasi serta sarana dan prasarana pendidikan vokasi di Riau ini sudah ada dan lengkap. 

Namun menurut Boby, sekarang ini bagaimana pendidikan vokasi bisa menghasilkan lulusan yang sesuai dengan pasar kerja.

"Jadi artinya, apa yang kita buat programnya, kegiatannya, rumusannya, baik di SMK maupun di kampus ini sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Jadi kita berharap baik kelembagaan vokasi maupun kemitraan ini bisa saling bersinergi terutama di dunia usaha dan dunia industri," ujar Boby.

Selain itu Boby menambahkan, menurutnya potensi industri di Riau ini cukup besar untuk itu  ia berharap tenaga kerja lokal bisa diserap di Riau, bahkan kalau sudah melebihi bisa bekerja di luar Riau.

Sementara, Direktur Politeknik Caltex Riau Dr Dadang Syarif Sihabuddin Sahid SSi MSc berharap industri dapat juga mengubah pola magang di perusahaan mereka. Karena menurutnya, anak magang itu betul-betul bisa berkontribusi di industrinya. 

Kemudian, dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari Kemendiknas hari ini, ia menyebut teaching factory yakni bagaimana suasana industri bisa dihadirkan di kampus-kampus menjadi penting.

"Betul-betul masalah-maslah industri kita buat, kita lakukan di kampus. Sehingga suasananya mirip lah. Jadi pada saat kita melepas anak-anak ke 'lautan bebas', di sini pun sudah kita sediakan sarananya dan prasarananya," ungkap Dadang.

Direktur PCR mengakui hal tersebut merupakan tantangan bagi pendidikan vokasi. "Teaching  Factory harus didukung oleh, selain infrastruktur, SDM juga harus memenuhi. 

Jadi ini harus kolaborasi. Pemerintah mungkin bisa membantu dari sisi itu dan regulasi, industri juga mau terbuka bahwa hal-hal itu bisa dilakukan di institusi pendidikan. Itu juga pengalaman yang bisa didapatkan anak-anak kita selain magang," jelasnya.

( Tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved