Perampokan Bidan di Dumai

'Istri Saya Dibawa Keliling dengan Mata Tertutup', Pengakuan Suami Bidan Korban Perampokan di Dumai

Berniat baik untuk mengobati pasien, Bidan Siti Aisyah di Dumai justru dibekap dan mendapat kekerasan dari pelaku yang pura-pura menjadi pasiennya.

Editor: Muhammad Ridho
Foto flickr
ilustrasi wanita mata tertutup - Pengakuan Suami Bidan di Dumai yang menjadi korban Perampokan. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - ‎Sungguh malang nasib seorang Bidan di Dumai yang menjadi korban Perampokan ini.

Berniat baik untuk mengobati pasien, ia justru dibekap dan mendapat kekerasan dari pelaku yang pura-pura menjadi pasiennya.

Lebih parah lagi, tangan Bidan Siti Aisyah diikat dan mata ditutup oleh pelaku.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Gunung Slamet, kelurahaan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan.

Kasat Reskrim, AKP Primadona menjelaskan, kejadian bermula saat Bidan Siti Aisyah mendapat pesan WhatsApp pada  Sabtu (13/07/2024) sekira Pukul 13.00 Wib oleh orang yang tidak dikenal untuk berobat dengan layanan kunjungan ke rumah.

Baca juga: Detik-detik Menegangkan Bidan Aisyah Melompat dari Mobil Perampok di Dumai Riau

Baca juga: Bidan Siti Aisyah Trauma Diancam Senjata Api, Perampok di Dumai Riau Beraksi Siang Bolong

Klinik Bidan Siti Aisyah di Jalan Sidorejo Dumai. Bidan tersebut trauma setelah mengalami perampokan.
Klinik Bidan Siti Aisyah di Jalan Sidorejo Dumai. Bidan tersebut trauma setelah mengalami perampokan. (Tribunpekanbaru.com/Donny Kusuma Putra)

Pelaku yang berpura-pura menjadi pasien itu meminta Bidan Siti Aisyah datang ke rumah di Jalan Gunung Slamet, kelurahaan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan.

Ia menambahkan, setelah mendapat alamat, Bidan Siti Aisyah mendatangi alamat pelaku dengan menggunakan sepeda motor..

Sampai di alamat yang diberikan, pelaku meminta Bidan Siti Aisyah untuk masuk dan menunggu karena istrinya sedang keluar.

Saat memberikan obat pada salah satu pelaku, tiba-tiba korban dibekap dari arah belakang oleh pelaku lainnya..

‎"Korban ditodong senjata tajam yang berbentuk parang kemudian pelaku lainnya juga memegang senjata yang berbentuk senjata api," katanya, Jumat (19/07/2024).

Merasa terancam, korban hanya bisa diam dan melihat para pelaku membongkar tas milik korban.

Ponsel hingga uang tunai kurang lebih Rp.1 juta dalam tas tersebut diambil.

Tak sampai disitu, pelaku juga kembali meminta sejumlah uang kepada korban.

Korban kemudian diajak keliling dengan menggunakan mobil milik pelaku dalam kondisi tangan terikat.

Ia mengungkap dari keterangan korban, satu pelaku mengikuti mobil dengan sepeda motor milik korban.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved