Perampokan Bidan di Dumai

'Istri Saya Dibawa Keliling dengan Mata Tertutup', Pengakuan Suami Bidan Korban Perampokan di Dumai

Berniat baik untuk mengobati pasien, Bidan Siti Aisyah di Dumai justru dibekap dan mendapat kekerasan dari pelaku yang pura-pura menjadi pasiennya.

Editor: Muhammad Ridho
Foto flickr
ilustrasi wanita mata tertutup - Pengakuan Suami Bidan di Dumai yang menjadi korban Perampokan. 

"Setelah beberapa kali mutar-mutar dan dikarenakan korban tidak ada uang yang bisa diambil, korban menyarankan untuk menjual perhiasan emas korban ke tempat langganan Toko Emas, dengan cara uang hasil penjualan Emas ditransfer ke rekening Pelapor, kemudian korban memberikan ATM beserta PIN ATM kepada pelaku," jelasnya.

Setelah mendapat ATM dan PIN, pelaku mengajak korban untuk menarik uang milik korban yang berada direkening dengan menggunakan ATM.

Momen itu kemudian dimanfaatkan korban untuk melarikan diri.

"Istri saya dibawa keliling"

Tribunpekanbaru.com berhasil mewawancarai suami bidan korban dari perampokan dan penyekapan dikediamannya di Jalan Sidorejo, Kota Dumai. 

Safry menceritakan kejadian naas yang menimpa istrinya.

Sang istri ‎hingga saat ini masih trauma.

Ia takut bertemu orang tak dikenal.

Meskipun peristiwanya sudah berlangsung sepekan yang lalu.

"Maaf ya Bang. Istri saya gak bisa diwawancarai. Masih trauma. Jadi sama saya aja wawancaranya," ungkap Safry, Jumat (19/‎7/2024)

Ia menceritakan kronologis yang dialami oleh istrinya itu.

Berdasarkan keterangan sang istri, pelaku perampokan itu berjumlah empat orang.

Semuanya laki-laki. 

Awalnya, pelaku mengirim pesan melalui aplikasi WhatsApp ke sang istri dengan menggunakan foto profil cewek.

Pelaku minta bidan tersebut datang ke rumah pelaku yang berlamat di Jalan Gunung Selamet, Kelurahan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan karena minta diobati.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved