Perampokan Bidan di Dumai
Perampokan di Dumai, Ini Alasannya Bidan Aisyah Tidak Curiga Ketika Diminta Datang oleh Pelaku
Biasa membantu orang, kali ini seorang bidan di Dumai Riau mengalami kejadian naas jadi korban perampokan orang yang berpura-pura jadi pasien.
Penulis: Donny Kusuma Putra | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, DUMAI - Biasa membantu orang, kali ini seorang bidan di Kota Dumai Riau bernama Siti Aisyah mengalami kejadian naas menjadi korban perampokan orang yang berpura-pura jadi pasiennya.
Ia disekap, dibawa berkeliling dengan kondisi terikat dan hartanya dirampas. Beruntung akhirnya bisa kabur menyelamatkan diri.
Korban telah melaporkan peristiwa yang menimpanya ke polisi.
Kapolres Dumai, AKBP Dhovan Oktavianton, melalui Kasat Reskrim, AKP Primadona mengatakan saat ini pihaknya masih memburu pelaku tindak pencurian dengan kekerasan tersebut.
Suami korban, Safry, menceritakan apa yang dialami istrinya.
Peristiwa yang dialami Bidan Aisyah ini bermula saat ia mendapat pesan WhatsApp pada Sabtu (13/07/2024).
Sekitar pukul 13.00 WIB ia menerima pesan di WA dari orang yang tidak dikenal.
Profilnya bergambar seorang perempuan.
Orang itu menyatakan ingin berobat dengan layanan kunjungan ke rumah.
Baca juga: Bidan di Dumai Riau Jadi Korban Perampokan dan Penyekapan, Pelaku Pura-pura Jadi Pasiennya
Pelaku yang berpura-pura menjadi pasien itu meminta Bidan Aisyah datang ke rumah di Jalan Gunung Slamet, kelurahaan Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan.
Setelah mendapat alamat, korban mengendarai sepeda motor untuk mendatangi alamat pelaku.
"Istri saya tidak menaruh curiga karena sudah biasa mengobati warga di rumah mereka, jadi ketika dapat panggilan tentu istri saya datang," kata Safry.
Sampai di alamat yang diberikan, pelaku meminta Bidan Aisyah untuk masuk dan menunggu.
Namun Bidan Aisyah tidak melihat ada wanita di tempat itu.
Ia hanya melihat para empat pelaku yang kesemuanya laki-laki.
Pada Bidan Aisyah, pelaku beralasan istrinya sedang keluar.
Pelaku pun minta diobati duluan.
"Saat itu, salah satu pelaku menyebutkan bahwa istrinya sedang berada di indomaret dan dia minta diobati duluan. Jadi setelah istri saya nyuntik pelaku. Dia mau cuci tangan ke belakang, dan saat cuci tangan istri saya sudah ancam dari belakang dengan senjata tajam dan senjata api," imbuhnya.
Siti hanya bisa pasrah karena ketakutan saat para pelaku yang berjumlah empat orang tersebut, membongkar tasnya yang berisi hp, emas dan uang tunai.
Bahkan Siti dipaksa untuk memberikan PIN kartu ATM miliknya.
"Istri saya itu dibawa mutar mutar menggunakan mobil, dengan mata tertutup, namun memang istri saya tidak dipukul," imbuhnya
Syafri menerangkan, bahwa istrinya sempat disuruh menjual emas ke toko langganan dengan cara via telepon, dan hasil penjualan akan dikirim via trasfer ke rekening milik istrinya.
Bidan Aisyah berhasil meloloskan diri dari para perampok dengan cara melompat dari mobil saat melihat ada kesempatan.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami kerugian Rp 40 juta, serta merasa sakit pada kaki akibat melompat dari dalam mobil.
Ia melaporkan kejadian tersebut ke Polres Dumai guna pengusutan lebih lanjut.
(Tribunpekanbaru.com/donny kusuma putra)
| Fakta Baru Soal Senpi Kasus Perampokan Bidan di Dumai, Begini Pengakuan Pelaku |
|
|---|
| Masih Diburu , Inilah Peran Satu Pelaku Perampokan Bidan di Dumai yang Masih Buron |
|
|---|
| MI Otak Pelaku Perampokan Bidan di Dumai Ungkap Dapat Nomor Kontak Bidan dari Mantan Pacar |
|
|---|
| Pakai Modus yang Sama, Kawanan Curas dengan Korban Bidan di Dumai Ternyata Sudah Beraksi di 4 Tempat |
|
|---|
| Satu Pelaku Perampokan Bidan di Dumai yang Sedang Diburu Polisi Berperan Bawa Motor Korban |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Penyekapan_Tangan_Diikat_Disekap.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.