Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Kerangka Ibu dan Anak di Bandung

Inilah Sosok Mudjoyo Tjandra, Suami yang Tinggalkan Istri dan Anak Hingga Jadi Kerangka

Inilah sosok Muljono Tjandra, pria yang meninggalkan kerluarganya hingga ditemukan tinggal tulang belulang. Muljono Tjandra diketahui datang ke rumah

|
Editor: Muhammad Ridho
KOLASE/TRIBUN MEDAN
ILUSTRASI Kerangka Manusia (kiri) - Sosok Indah dan Ela Ibu Anak Jadi Kerangka di Bandung, Meninggal 6 Tahun Lalu, Dikira Pindah Rumah 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Inilah sosok Mudjoyo Tjandra, pria yang meninggalkan kerluarganya hingga ditemukan tinggal tulang belulang.

Diberitakan, kerangka Ibu dan anak di Bandung tersebut ditemukan dalam rumah yang bertuliskan 'rumah dijual'.

Indah Hayati (55) dan Ela Immanuel (24) adalah ibu dan anak yang ditemukan jadi kerangka dalam rumah dijual di Bandung Barat.

Mudjoyo Tjandra diketahui datang ke rumah yang pernah dihuninya beberapa tahun lalu untuk ambil dokumen.

Mudjoyo Tjandra merupakan pria yang pernah menikahi Indah Haryati, namun keduanya berpisah pada 2018 lalu.

Dari pernikahan dengan Indah, keduanya dikaruniai anak yang bernama Elia Immanuel.

Sementara Indah dan Elia masih tinggal di rumah mereka di Perumahan Tani Mulya, RT 11/15, Desa Tani Mulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung, Senin 29 Juli 2024.

Hubungan Elia dengan Mudjoyo sendiri tampaknya kurang harmonis, tertulis di wasiat sang anak kecewa karena tak dibayari sekolah oleh ayahnya.

Berdasarkan keterangan warga, Mudjoyo Tjandra sudah berpisah rumah dengan istrinya 8 tahun silam.

Diduga Mudjoyo Tjandra menikah lagi dengan istri ketiganya di Ciamis.

Iguh Indah Hayati disebut istri kedua Mudjoyo Tjandra dan statusnya belum bercerai.

Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, mengatakan Mudjoyo Tjandra berstatus sebagai saksi dan telah menjalani pemeriksaan.

"Menurut keterangannya masih pisah rumah, belum ada perceraian dan memang (suami) keluar dari rumah ini semenjak tahun 2015," tuturnya, Selasa (30/7/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Penyidik meminta Mudjoyo Tjandra untuk tidak pulang ke Ciamis, sebab masih akan dilakukan pemeriksaam lanjutan.

"Ada di sekitar sini (suaminya) karena memang ada keluarganya yang tinggal di sini. Jadi kita tetap masih terus melakukan pemeriksaan-pemeriksaan," lanjutnya.

Selain Mudjoyo Tjandra, ketua RT, ketua RW, serta tetangga menjadi saksi dalam kasus ini.

Warga bernama Ai Suryati (54), menyatakan Mudjoyo Tjandra meninggalkan istrinya dan tak pernah terlihat lagi.

"Udah delapan tahunan lebih udah pisah, terakhir ketemu sebelum corona, saya lupa tahunnya, itu pun tidak sama sekali ngobrol. Kalau mau kerja juga hanya lewat saja," tukasnya.

Sebelum penemuan kerangka, Mudjoyo Tjandra meminta bantuan warga untuk membuka paksa rumah yang sudah terbengkalai.

"Namun saat akan masuk ke dalam rumah, kondisi pagar pintunya tergombok. Sehingga, suaminya menghubungi RT dan warga untuk minta bantuan dengan menjebol," terangnya.

Dalam proses olah TKP, penyidik menemukan tulisan di tembok diduga pesan Indah Hayati dan Elia sebelum meninggal.

Pesan tersebut ditujukan untuk suami Indah Hayati, Mudjoyo Tjandra.

Tri Suhartanto mengaku masih menyelidiki tulisan di tembok dan mencocokkan dengan tulisan korban yang lain.

"Tulisan-tulisan tangan itu sebagai bukti penunjang, ya. Kita nanti akan mencocokkan antara bukti yang ada di dalam tembok dengan tulisan di dalam buku," bebernya, Selasa (30/7/2024), dikutip dari TribunJabar.id.

Penyidik belum dapat menyimpulkan maksud dari tulisan di tembok dan masih fokus menyelidiki penyabab kematian korban.

"Sebenarnya sudah ada dan kita bisa menyimpulkan, tapi itu tadi, kita harus tahu dulu penyebab kematian," sambungnya.

Tulisan di tembok menjadi salah satu barang bukti untuk mengungkap penyebab kematian hingga waktu kematian.

“Memang sudah ada bukti-bukti penunjang dan bukti-bukti petunjuk untuk memastikan apa penyebab kematian dari kedua korban tersebut. Baru kita bisa menjelaskan nih, kalau sekarang kan hanya persepsi," tandasnya.

"Nanti kita masih akan terus melakukan pemeriksaan untuk mendapatkan keterangan dari saksi-saksi tersebut," pungkasnya.

Tetangga Kira Pindah Rumah, Tak Pernah Cium Bau Mayat

Siapa sangka, dalam sebuah rumah di Perumahan Tani Mulya, RT 11/15, Desa Tani Mulya, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, ditemukan jenazah ibu dan anak yang kondisinya sudah menjadi kerangka, Senin (29/7/2024).

Ditemukan terbaring di atas tempat tidur terpisah, dua ibu dan anak tersebut diduga meninggal enam tahun lalu. Ibu dan anak ini adalah Indah Hayati (55) dan Ela Immanuel (24).

Kondisi rumah tempat mereka tinggal pun sangat tidak terawat. Warna cat dinding sudah pudar dan halamannya sudah dipenuhi rumput liar. 

Ai Suryati (54), tetangga Indah mengatakan, terakhir bertemu dengan ibu dan anak tersebut sebelum pandemi COVID-19. Setelah lama bertemu, Ai pun mengira bahwa ibu dan anak tersebut sudah pindah rumah.

"Kabarnya pernah meminta surat pindah ke RT dan RW, apalagi selama ini warga pun tidak pernah mencium bau mayat dari rumah itu," kata Ai, Senin (29/7/2024).

Di bagian rumah terdapat tulisan bahwa rumah ini dijual, bahkan sempat ada beberapa kali yang menanyakan terkait dijualnya rumah tersebut.

"Tapi katanya pas menghubungi nomor yang dicantumkan tidak aktif, kami juga tidak tahu kan. Jadi semuanya sudah tahu rumah tahu kosong," ucap Ai.

Isi Tulisan di Tembok

Diduga tulisan yang ada di dinding merupakan curhatan ibu dan anak laki-lakinya sebelum meninggal.

Tulisan pertama merupakan pesan ibu yang meminta rumah dijadikan masjid.

"Aku minta rumah ini diwakafkan untuk mesjid Tanimulya. Kalau Mudjoyo Tjandra tidak menyerahkan untuk didirikan mesjid di tempat ini, berarti sudah menjadi penjahat karena merebut hak saya dan warga Tanimulya untuk warga RT 10. Pak RT tolong tagih rumah ini dan harus jadi mesjid atas kematian saya."

Tulisan selanjutnya berisi curhatan Iguh Indah Hayati yang ditelantarkan suaminya, Mudjoyo Tjandra.

Selama ini mereka tak pernah diberi nafkah lantaran Mudjoyo Tjandra memilih menikah lagi dengan istri ketiganya.

"Jikalau kau menikah lagi, aku harap kau jangan menyakiti istri ketiga mu nanti. Aku lihat kau sudah meminang istri baru lagi kan? Yang dari Ciamis yang foto bersamamu itu."

"Dipajang di FB Hendra Setiawan. Di kolom komentar tertulis mengingat karena kau pernah gagal menjalani hubungan pada istri pertamamu yang bernama Leony Maria Theressia."

Kemudian tulisan ketiga merupakan coretan dari anak laki-laki yang tak pernah diberi uang sekolah.

"Aku hanya minta uang sekolah tapi kau seperti itu. Katanya raihlah cita-citamu setinggi langit, tapi kau tidak dukung aku dengan biaya sekolah."

"Maafkan aku tidak bisa menjadi anak yang sempurna karena manusia tidak ada yang sempurna. Termasuk istrimu aja kau tinggalkan karena kau menuntut dia menjadi sangat sempurna. Tapi ketahuilah, hanya Tuhan yang sempurna."

( Tribunpekanbaru.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved