Wisata Siak
Tangsi Belanda di Mempura Siak Riau, Bangunan Menyeramkan Jadi Destinasi Wisata
Bangunan yang dikenal dengan nama Tangsi Belanda di Mempura Siak Riau itu dulu menyeramkan. Kini justru menjadi destinasi wisata sejarah.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: M Iqbal
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Gugusan bangunan kolonial Belanda di tepian Sungai Siak, di Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura kini menjadi pusat kegiatan anak-anak kreatif.
Bangunan yang dikenal dengan nama Tangsi Belanda itu dulu menyeramkan. Kini justru menjadi destinasi wisata sejarah yang unik, tua dan dan ramah.
Bangunan kolonial Belanda ini dimanfaatkan juga sekarang sebagai objek studi sejarah, studi teknik arsitektur, tentunya destinasi wisata.
Baca juga: Dikembangkan, Wisata Sampan Bakal Hubungkan Empat Destinasi Wisata di Pekanbaru
Menyadari hal tersebutlah Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Permukiman (Tarukim) Siak melakukan pemugaran terhadap bangunan itu pada 2018 dan 2019 lalu.
Begitu pemugaran selesai, warga setempat sendiri tidak menyangka bangunan yang dulu menakutkan justru kini mengundang wisawatan berdatangan.
“Kami tidak menyangka Tangsi Belanda bisa secantik sekarang sebelumnya, yang membuat kampung Benteng Hulu didatangi banyak wisatawan,” kata tokoh masyarakat Benteng Hulu, Iskandar, Rabu (21/8/2024).
Kepala Dinas PU Tarukim Siak, Irving Kahar Arifin menyebutnya dengan istilah Tangsi Belanda Reborn. Istilah itu tepat sekali untuk menggambarkan bangunan dengan suasana mati dan bisa hidup kembali.
“Kita bisa mempelajari arsitektur bangunan zaman kolonial, menguntit cerita di dalamnya yang menjadi sejarah bagi kabupaten Siak,” katanya.
Irving juga mengagumi artistektur bangunan. Ia justru menyebut, pada zaman kolonial sudah ada bangunan sehebat itu.
Sejak pemugaran selesai, kini kampung Benteng Hulu telah menadi destinasi wisata. Tak heran banyak content creator datang menjelang magrib memburu sunset. Menjelang terbenam di ufuk barat. matahari menyemburkan cahaya eksotik di muara sungai Siak, yang indah dinikmati dari Tangsi Belanda ini.
Baca juga: Alam Mayang, Wisata Legendaris di Pekanbaru yang Terus Pikat Pengunjung
Fenomena magrib itu memberikan kesan tersendiri bagi para pemburu senja. Setiap senja tiba, sunset jatuh tepat di sebelah waterfront city Tepian Bandar Sungai Jantan (TBSJ) dan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) Siak.
Onggokan bangunan Belanda ini seakan menjadi altar saat menikmati fenomena alam itu.
Sebelum Dinas PU Tarukim melakukan pemugaran, Kementerian PUPR bersama Tim Arkeolog dan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) telah membuat kajian akademiknya terlebih dahulu.
Pelaksanaan kajiannya dengan menggunakan metode teknologi mutakhir untuk mengetahui struktur asli bangunan.
Sejarahnya, Tangsi Belanda berfungsi sebagai zona perlindungan dan pertahanan bagi tentara Belanda pada zaman kolonial.
Ingin Liburan Singkat Tapi Menyehatkan, Obatnya Datanglah ke Siak |
![]() |
---|
Menikmati Makan Berhanyut di Sungai Siak Lewat Tradisi yang Kini Jadi Wisata Unggulan |
![]() |
---|
Skywalk Tengku Buwang Asmara di Siak, Lintasan Pertalian Masa Lalu dengan Masa Depan |
![]() |
---|
Mencuci Muka di Sumur Sultan di Halaman Belakang Istana Siak |
![]() |
---|
Skywalk Tengku Buwang Asmara, Magnet Baru Wisata Siak yang Diserbu Pengunjung Saat Libur Lebaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.