Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Dokter di Semarang Tewas dalam Kos

UPDATE Tewasnya dr Aulia di Kamar Kos: Diminta Senior Setor Rp 20 sampai 40 Juta Per Bulan

permintaan itulah yang diduga menjadi pemicu awal korban mengalami tekanan luar biasa dalam proses pembelajaran.

istimewa
Dokter Aulia Diduga Bunuh Diri di Kos Semarang 

Terkait dengan penghentian sementara PPDS anastesi UNDIP berpraktek di RS Kariadi sejak 14 Agustus 2024, Kemenkes mengambil kebijakan ini antara lain karena adanya dugaan upaya perintangan dari individu-individu tertentu terhadap proses investigasi oleh Kemenkes.

 Isi Rekaman Suara Dokter Aulia Risma ke Ayah Sebelum Tewas di Kos

Pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah membentuk tim investigasi untuk melakukan penyelidikan terkait kasus Dokter di Semarang Tewas dalam Kos .

Diketahui, dokter Aulia Risma dikabarkan mengakhiri hidup karena diduga tak kuat menahan perundungan atau bullying yang diterimanya saat menjalani PDDS di Undip.

Baru-baru ini beredar rekaman suara dokter Aulia Risma Lestari (30) saat menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah.

Rekaman suara tersebut ditujukan untuk ayahnya, Mohamad Fakhruri (65) dan dikirimkan melalui WhatsApp.

Dalam rekaman terdengar suara tangisan dokter Aulia yang tidak kuat menjalani PPDS.

Berikut rekaman suara yang diduga dikirimkan dokter Aulia ke ayahnya:

"Enggak pah. Tiap aku bangun tidur itu pah, badannya sakit semua.

Punggungnya sakit semua. Bangun harus pelan-pelan.

Kalau enggak pelan-pelan, aku enggak bisa bangun.

Aku aja tadi mau minum itu susah. Di bangsal minum enggak bisa.

Terus akhirnya aku minta tolong CS (Customer Service) aku kasih uang Rp 50 ribu.

Aku minta nitip minum buat dia belikan minum.

Karena aku nggak boleh ke kantin ke minimarket sama sekali pah.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved