Dokter di Semarang Tewas dalam Kos

Tak Manusiawi ! Mendiang Aulia Risma Kerja Overtime, Ibunda Sudah Adukan ke Ka Prodi, Tak Digubris

Mendiang Aulia Risma kerja tak lagi seperti manusia normal . Ia mengeluh dan menyampaikan ke ibunnya . Dan ibunda udah adukan, tapi tak pernah digubri

Editor: Budi Rahmat
Istimewa
Foto Aulia Risma Lestari dan buku hariannya. Dokter PPDS Undip yang Tewas di Kamar Kos 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Terungkap! ternyata ibunda Aulia Risma telah menginagtkan pihak Undip terkait dengan kondisi Aulia yang dipaksa kerja .

Bayangkan saja , mendiang Aulia harus melakoni pekerjaannya sudah melebih kapasitas sebagai orang normal .

Aulia kerja  overtime hampir 24 jam yakni mulai jam 3 pagi sampai pukul 01.30 perhari.

Baca juga: Beratnya PPDS Undip, Dokter Aulia Kerja Nyaris 24 Jam Selama 2 Tahun, Diperas Rp40 Juta

KOndisi tersebut tentu saja dikelahkan oleh mendiang yang kemudian mengaluh ke ibundannya .

Dan kemudian ibudannya melaprokan hal tersbeut ke pihak Undip yakni melalaui Ka Prodi.

Namun , aduan ibunda Aulia tak pernah mendapatkan respon . Inilah yang kemudian menjadi penyesalan .

Padahal jelas-jelas Aulia telah diperlakukan tidak manusiawi .

Kuasa hukum korban, Misyal Achmad menuturkan, aduan ibu mendiang dr Aulia Risma sempat diabaikan oleh pihak kampus.

Aduan tersebut berupa kerja overtime yang dialami korban yang harus bekerja hampir 24 jam yakni mulai jam 3 pagi sampai pukul 01.30 perhari.

"Sudah mengadu berulang kali sejak tahun 2022 ke kepala prodi (Undip) tapi tidak ditanggapi. Ibu almarhumah telah melaporkan hal itu berkali-kali," bebernya.

Nuzmatun Malinah (jilbab hijau)  didampingi anaknya, dr Nadia (jilbab cokelat) atau adik kandung mendiang dr Aulia selepas membuat laporan polisi terkait dugaan perundungan, intimidasi dan pemerasan yang dialami oleh Aulia di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (4/9/2024).
Nuzmatun Malinah (jilbab hijau) didampingi anaknya, dr Nadia (jilbab cokelat) atau adik kandung mendiang dr Aulia selepas membuat laporan polisi terkait dugaan perundungan, intimidasi dan pemerasan yang dialami oleh Aulia di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (4/9/2024). (Tribunjateng/Iwan Arifianto.)

Pihaknya melaporkan beberapa orang ke Polda Jateng. Dia enggan menyebut nama terlapor tetapi yang jelas adalah para senior korban.

Laporan berupa perundungan, intimidasi dan ancaman yang dialami oleh korban.

Baca juga: Tak Cuma Para Senior PPDS Undip, Ini Daftar orang yang Dilaporkan Keluarga Dokter Aulia ke Polisi

Dia telah menyerahkan bukti-bukti tudingan itu ke polisi berupa menyerahkan sejumlah bukti-bukti dalam aduan tersebut di antaranya bukti chatting whatsapp, bukti transfer bank dan bukti lainnya.

"Untuk yang dilaporkan siapa? kami belum berani sebut nama. Yang jelas laporan terkait pengancaman intimidasi, pemerasan dan hal-hal lain," sambung Misyal.

Polda Jawa Tengah menerima aduan kasus dr Aulia Risma sebanyak dua laporan yakni dari keluarga dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dua laporan itu terpisah tapi saling berkaitan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved