Temuan Mayat di Kuburan Cina Palembang

Kondisi Mengenaskan Ayu Andriani Diungkap Dokter Forensik, tapi 3 Pelaku Tak Dipenjara

Orang tua AA (13) korban rudapaksa dan pembunuhan yang mayatnya ditemukan di kuburan Cina Palembang berangkat ke Jakarta menemui Hotman Paris. 

Kolase
Tampang 4 terduga pembunuh siswi SMP di Palembang, Rabu (4/9/2024). 

1. Sempat mencuci baju

Marlina menceritakan, sebelum keponakannya ditemukan tewas, AA sempat terlihat mencuci pakaian sekolah pada Minggu (9/9/2024) pagi.

Kemudian sekira pukul 12.00 WIB, korban keluar rumah tanpa pamit kepada ibu sambungnya.

"Itu terakhir kali (keluarga) melihat almarhum. Nggak ada tahu keluar ke mana," katanya, dikutip Jumat (12/9/2024).

Marlina melanjutkan ceritanya, dirinya kemudian melihat tayangan TV terkait penemuan mayat sekira pukul 13.30 WIB.

Namun saat itu, dirinya belum mengetahui mayat tersebut adalah keponakannya sendiri.

Singkat cerita, sepupu AA bernama Tri diminta menuju lokasi tempat kejadian perkara untuk melihat siapa korbannya.

Barulah saat di Tempat Kejadian Perkara (TKP), sepupu mengenali mayat itu adalah AA lewat pakaiannya futsal yang dikenakan korban.

"Tempat kejadian tidak terlalu jauh dari rumah di kuburan Cina," ujar Marlina.

2. Kondisi mayat AA

Berdasarkan keterangan Marlina, mayat AA ditemukan dalam kondisi terluka.

Di dekat mulut korban berdarah serta hidungnya mengeluarkan busa.

"Untuk pakaian masih pakek baju. Tapi celananya sudah kebalik," urainya.

Marlina menambahkan keterangan menurut hasil pemeriksaan polisi, darah serta busa itu keluar karena korban dibekap oleh pelaku.

"Karena dia itu dibekap, oksigen habis dan pembuluh darah pecah. Sempat (AA) dipukul hingga meninggal," bebernya.

3. Celana Dalam Korban Dibakar

Marlina menguraikan, AA sebelumnya bertemu pelaku utama saat melihat pertunjukkan kuda lumping.

Di lokasi tersebut sudah ada tiga pelaku lain.

Setelahnya menonton, korban dibawa ke suatu tempat untuk dianiaya hingga meninggal.

Mayat AA lantas dirudapaksa beramai-ramai oleh keempat pelaku.

Di titik pertama ini, para pelaku sempat berusaha menghilangkan jejak.

"Setelah mereka memperkosa, mereka sempat membakar celana dalam (CD) dan sendal korban," sebut Marlina.

Kemudian para pelaku membopong mayat korban ke titik kedua, di kuburan Cina yang menjadi TKP penemuan mayat. "Pindah tempat untuk diperkosa lagi," lanjut Marlina.

Belakangan juga terungkap, salah satu pelaku ternyata masih berstatus siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 6.

Adapun motif para pelaku karena terpengaruh video dewasa.

Marlina tidak menyangka para pelaku yang tergolong di bawah umur tega berbuat keji.

"Kalau kita mikir itu nggak bisa dibayangkan pikiran mereka melebihi orang dewasa," ucapnya.

4. Sakit Sesak Napas

Fakta terakhir yang diungkap Marlina, yakni korban memiliki riwayat sakit sesak napas.

Keluarga menduga sakit ini memperparah penganiayaan yang menimpa AA hingga menyebabkannya tewas.

"Sering sakit, ada masalah pernapasan. Polisi juga bilang tulang lidah korban patah," tandas dia.

Di akhir pernyataannya, Marlina tidak terima 3 pelaku yang masih di bawah umur direhabilitasi.

Ia berharap aparat penegak hukum dapat mengadili ketiganya seadil-adilnya.

(TRIBUNPEKANBARU.COM)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved